Video Viral Mantan Jendral Banser Tantang Mantan Panglima TNI

Video Viral Mantan Jendral Banser Tantang Mantan Panglima TNI
WJtoday, Jawa Tengah - Viral di media sosial, seorang pria paruh baya mengaku sebagai Mantan Jenderal Banser menantang Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang baru saja ikut dalam deklarasi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). 

Pria itu mengaku bernama Syarif Hidayatullah menurut video yang dibagikan akun twitter @WahabisLokal pada 21 Agustus 2020.

Rekaman ini tampak dipersiapkan matang, pria paruh baya memakai mic clip on, direkam di tengah sawah dengan mengambil latar belakang Gunung Slamet, Jawa Tengah.


"Bukan hanya akan menghadang dan mengganggu tapi akan melawan gerakan-gerakan yang akan merusak NKRI, gerakan-gerakan yang akan memakzulkan Presiden Joko Widodo yang sah secara Undang-Undang," ujar Syarif dalam video itu, dikutip Sabtu 22 Agustus 2020. 

Pria berpeci hitam itu pun menantang Jenderal Gatot Nurmantyo, jika benar ingin memakzulkan Presiden Joko Widodo. Dalam video itu dia tampak mengepalkan tangannya dan berteriak dengan suara yang cukup lantang.

"Kepada bapak Mantan Jenderal Gatot Nurmantyo, saya Syarif Hidayatullah, mantan jenderal banser Kabupaten Banyumas, yang ada di lereng Gunung Slamet (sambil menunjuk gunung) dan di tepian Sungai Serayu. Kita sama-sama mantan Jenderal," ucapnya. 

Perbedaannya, lanjut Syarif, ada pada gaji yang diterima. 

"Hanya saja (perbedaannya) saya mantan jenderal banser yang hanya akan digaji oleh Allah SWT di dunia sampai ke akhirat. Kalau panjenengan (kamu) digaji oleh negara yang uangnya itu dari rakyat, termasuk saya," kata dia.

Syarif juga menegaskan, tantangannya kepada seluruh Deklarator Gerakan KAMI. 

"Kalau sekalian akan bertujuan untuk memakzulkan Jokowi atau merusak tatanan negara yang sudah baik dan benar, akan diotak atik, dirusak, bukan hanya saya yang akan mengadang," ujarnya.

Saat ini, topik Banser jadi salah satu yang trending di media sosial, Twitter. Beberapa informasi lainnya mengenai Banser di Jawa Tengah yang menggeruduk pesantren yang diduga HTI, dan melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.***