Warga Diminta Waspada, Kasus DBD di Kabupaten Subang Mulai Naik

Warga Diminta Waspada, Kasus DBD di Kabupaten Subang Mulai Naik

WJtoday, Subang - Demam Berdarah Dengue (DBD) kini menjadi fokus Dinas Kesehatan Kabupaten Subang sebab per Januari 2024, telah ditemukan 132 kasus dari sembilan kecamatan.

Bahkan empat di antaranya menyebabkan kematian sesuai data dari Puskesmas Cikalapa, Cikaum, Cipunagara dan Pringkasap.

Angka ini menurut dr. Noni Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang tiga kali lebih banyak dibanding tahun lalu yaitu sebanyak 40 kasus DBD ditemukan tanpa kematian.

"Subang sebenarnya sudah masuk ke Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk DBD sehingga kami dari Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri, perlu semua OPD maupun pemerintah hingga ke tingkat desa bekerja sama," jelas Noni dalam rilis, dikutip Kamis (25/1/2024).

Ia menjelaskan pula penyebab DBD awal tahun ini meningkat karena faktor hujan dan panas. Isu global seperti El Nino dan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan membuat nyamuk berkembang biak lebih cepat.

Mengenai kebiasaan masyarakat, dr. Noni mengingatkan bahwa sampah botol atau kaleng bekas masih banyak yang dibiarkan begitu saja. Padahal nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD paling suka berkembang biak di air bersih.

Melalui PSN3M Plus yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk, Menutup Menguras dan Mendaurulang Plus mencegah gigitan DBD dapat dicegah.

Hastuti Sukmasari dari Bidang P2P Dinkes Subang, menyebut bahwa pihaknya sudah mengalokasikan logistik untuk kesiapsiagaan serta mendeteksi dini kasus DBD.

"Seperti insektisida, abate, serta logistik yang bisa dengan cepat membuat pihak puskesmas mendeteksi pasien positif DBD atau tidak," ujarnya.

Gejala umum DBD berupa demam 1-5 hari, merah di telapak tangan atau lipat tangan bintik-bintik merah ditambah belang, mimisan, muntah darah warna hitam bahkan bisa juga pori-pori ke luar darah jika sudah parah.  ***