YouTube Indonesia Tepis Tudingan Film 'Dirty Vote' Kena Shadow Banned

YouTube Indonesia Tepis Tudingan Film 'Dirty Vote' Kena Shadow Banned

WJtoday, Jakarta - Film dokumenter Dirty Vote membuat kehebohan dan menjadi pembahasan netizen. Jumlah penontonnya pun terus bertambah, dan saat ini sudah ditonton sebanyak 7,5 juta kali di akun Dirty Vote dan 7,9 juta kali di akun PSHK Indonesia.

Namun sejumlah netizen sempat mengeluhkan kesulitan mencari video tersebut di YouTube. Sampai-sampai ada yang mengira video tersebut sudah dihapus dari YouTube.

"Dirty vote udah di delete dari YouTube kah? Aku tadi cari gak ada," tulis @Febxxous di X.

Sementara itu, Ekspedisi Indonesia Baru lewat akun @idbaruid menyebut film Dirty Vote ini terkena shadow banned di YouTube. Postingan yang di-retweet oleh sutradara Dirty Vote Dandhy Laksono tersebut juga menyertakan tautan untuk menonton film tersebut.

Dari pantauan saat melakukan pencarian menggunakan kata kunci "dirty vote" di YouTube, memang yang muncul bukan film dokumenter tersebut. Namun saat opsi sort by (di tombol Filters) diganti dari "Relevance" menjadi "View count", film dokumenter itu muncul dalam hasil pencarian, baik yang diunggah di akun Dirty Vote maupun PSHK Indonesia.

Pihak YouTube Indonesia pun angkat bicara soal masalah ini. Mereka memastikan kalau sistemnya berfungsi normal seperti biasa.

"Kami telah menelusuri masalah ini dan dapat mengonfirmasi bahwa sistem kami berfungsi seperti biasa," kata perwakilan YouTube Indonesia dikutip dari detikcom, Rabu (14/2/2024).

Mereka pun memastikan sudah berinvestasi besar pada sistem mereka, yang bisa mempertimbangkan otoritas saat menentukan peringkat dan rekomendasi.

"Selama beberapa tahun terakhir kami telah berinvestasi secara signifikan pada sistem yang mempertimbangkan otoritas saat menentukan peringkat, dan sistem rekomendasi YouTube dengan jelas menampilkan berita dan informasi dari sumber resmi di seluruh platform kami, khususnya terkait pemilu," tambahnya.

Film ini berdurasi 1 jam 57 menit dan menampilkan pemeran Dirty Vote yang lebih tepatnya disebut narasumber atau pembicara, karena berupa paparan tiga ahli hukum tata negara. Para narasumber Dirty Vote adalah Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang menjelaskan dugaan kecurangan Pemilu 2024.***