Game Developer Indonesia Masuk Nominasi Taipei Game Show 2023

Game Developer Indonesia Masuk Nominasi Taipei Game Show 2023

WJtoday, Jakarta - Kabar gembira datang dari developer game asal Indonesia. Dua dari game asal developer Indonesia masuk nominasi Taipei Game Show 2023. Taipei Game Show yang diadakan oleh Taipei Computer Association (TCA) merupakan satu-satunya pameran game yang menggabungkan zona B2B dan B2C. Sejak tahun 2003, ini menarik banyak gamer dari seluruh dunia karena kontennya yang spesial dan menakjubkan.

Setelah memenangkan beragam penghargaan di SEA Game Awards 2022 dan mengumumkan sekuel kedua dari Coffee Talk, kali ini Toge Productions dikabarkan masuk di beragam nominasi di Taipei Game Show.

Acara yang diselenggarakan oleh Taipei Game Show, Indie Game Award nantinya akan kembali di tahun 2023 dengan total 170 peserta dari 35 di berbagai wilayah dan negara. Hal ini merupakan rekor tertinggi untuk acara tersebut karena antusiasme berbagai developer game indie di tiap negara.

Sebanyak 28 game dari 15 negara telah dipilih untuk Indie Game Award dengan total 8 penghargaan. Nantinya, pemenang di tiap nominasi akan dapatkan hadiah sebanyak 1.000 Dolar dan masing-masing nama pemenang akan ditampilkan di TGS 2023.

Beberapa finalis dari Indie Game Award 2023 telah diumumkan, dan game Indonesia masuk dalam nominasi ini. Ialah Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly Toge Productions dan A Space for the Unbound dari Mojiken Studio, di mana keduanya masuk dalam nominasi Best Narrative Award (Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly) dan Best Audio Award (A Space for the Unbound).

Inilah nominasi lainnya dalam Taipei Game Show 2023:

Best Narrative

• Gerda: A Flame in Winter (Denmark, PortaPlay)

• Dungeons of the Amber Griffin (Polandia, Frozengem Studio)

• Martha is Dead (Inggris, LKA)

• Kitsune: The Journey of Adashino (Jepang, Rias)

• Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly (Indonesia, Toge Productions)

A Space for the Unbound (Indonesia, Mojiken Studio)

Best Audio

• Ogu and the Secret Forest (Korea Selatan, Sinkhole Studio Inc.)

• Blue Wednesday (Korea Selatan, Buff Studio)

• Asterigos: Curse of the Stars (Taiwan, Acme Gamestudio)

A Space for the Unbound (Indonesia, Mojiken Studio)

• The Wandering Village (Switzerland, Stray Fawn Studio)

Best Visual Art

• The Path of Calydra (Polandia, VARSAV Game Studios co-developer with FinalBoss)

• The Library of Babel (Spanyol, Tanuki Game Studio)

• Super Buckyball Tournament (China, ROBOT47)

• Passpartout 2: The Lost Artist (Swedia, Flamebait Games)

• Crime O’Clock (Italia, Bad Seed)

• WitchSpring R (Korea Selatan, Kiwi Walks)

Best Design

• Thymesia (Taiwan, OverBorder Studio)

• Super Buckyball Tournament (China, ROBOT47)

• Passpartout 2: The Lost Artist (Swedia, Flamebait Games)

• Alina of the Arena (Taiwan, PINIX)

• RP7 (Korea Selatan, Turtle Cream)

Best Innovation

• Last Command (Taiwan, Last Command Dev. Team)

• Pastry Panic (with cat) (Singapura, Yong Zhen Zhou)

• RP7 (Korea Selatan, Turtle Cream)

• The Wandering Village (Switzerland, Stray Fawn Studio)

Best Mobile Game

• Out of Hands (China, Zeyu Yang)

• Railbound (Polandia, Afterburn)

• Rotaeno (Hong Kong, Dream Engine Games)

Best VR Game

• Mixture (Polandia, Played With Fire)

• Interkosmos 2000 (Polandia, Ovid Works S.A.)

• Beers and Boomerangs (Portugal, Witty Platypus)***