Banjir Bandang Terjang Cianjur, Warga Terdampak Sempat Tak Makan Selama Dua Hari

Banjir Bandang Terjang Cianjur, Warga Terdampak Sempat Tak Makan Selama Dua Hari

WJtoday, Cianjur  - Banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, Cianjur, membuat sebagian warga terdampak kesulitan mendapatkan makanan.

Bahkan, 400 kepala keluarga di Kampung Sukamanah, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojong, dikabarkan belum makan selama dua hari.

Andi, salah satu warga setempat, mengatakan bahwa banyak warga Kampung Sukamanah yang tidak makan selama dua hari karena beras dan alat masak terendam banjir.

Bantuan dari berbagai pihak pun belum diterima oleh masyarakat terdampak.

"Selama dua hari pascabanjir bandang, banyak warga Kampung Sukamanah yang tidak makan karena tidak ada beras dan alat masak terendam banjir," kata dia dikutip dari Cianjurtoday, Rabu (3/5/2023).

Hal senada diungkapkan Cucu bin Said (58) yang belum makan selama dua hari setelah banjir karena beras, kompor, dan alat masak lainnya terendam banjir.

"Kami sekeluarga membereskan rumah dan hingga kini belum makan nasi hanya makan bala-bala dan makanan ringan lainnya," jelas dia.

Beberapa bantuan yang dibutuhkan saat ini adalah sembako, alas seperti tikar, pakaian layak pakai, dan akomodasi lainnya.

Namun, warga merasa kecewa dengan pemerintah desa yang hanya datang ke tempat masyarakat yang berada di pinggir jalan saja tanpa mendatangi masyarakat yang berada di dalam perkampungan.

"Kami memohon bantuannya kepada semua pihak agar bisa turut memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," ujar dia.

Kepala Desa Hegarmanah, Ajat, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengupayakan bantuan untuk masyarakat yang terdampak banjir pada Minggu (30/4/2023) lalu.

Ia pun meminta kesabaran dari masyarakat agar usaha yang tengah dilakukan pemerintah desa bisa segera disalurkan dan diberikan kepada seluruh masyarakat.

"Bukan kami tidak peduli, tapi saat ini tengah kami upayakan untuk bantuan dari berbagai pihak, semoga ini cepat datang dan bisa disalurkan," singkatnya.

Meski begitu, masyarakat berharap bantuan bisa segera diterima karena kebutuhan dasar seperti makanan sangat dibutuhkan dalam situasi darurat ini.

Sementara itu Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan banjir bandang yang melanda delapan desa di Kecamatan Ciranjang dan Bojongpicung, menyebabkan 93 kepala keluarga mengungsi di Balai Desa Ciranjang karena rumah mereka masih tersisa lumpur tebal.

"Kami sudah meminta Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, untuk mendirikan dapur umum dan dinas kesehatan untuk mendirikan posko kesehatan bagi warga yang membutuhkan pelayanan. Dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir di dua kecamatan," katanya.

Herman menjelaskan, untuk rumah warga dan fasilitas umum yang terendam lumpur yang disisakan banjir, Rabu pagi, sudah mulai dibersihkan petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, PMI Cianjur, dan Damkar Cianjur.

Namun, pihaknya meminta warga untuk bertahan sementara waktu di pengungsian karena curah hujan masih tinggi dan debit air di Sungai Ciranjang masih tinggi, sehingga rawan terjadi banjir susulan, ditambah pendangkalan dan sampah yang menumpuk setelah banjir.

"Kami berharap posko yang dibangun dapat meringankan beban warga korban banjir, untuk kaum perempuan lebih baik bertahan di pengungsian sedangkan kaum pria dapat menjaga rumah ketika malam atau melakukan ronda bersama," katanya***