Covid-19 Turun Drastis, Pj Bupati Bekasi Minta Masyarakat Tidak Euforia

Covid-19 Turun Drastis, Pj Bupati Bekasi Minta Masyarakat Tidak Euforia

WJtoday, Kab Bekasi - Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengimbau masyarakat agar tidak euforia menyikapi turunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Dirinya meminta semua pihak agar waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik agar kasus tidak kembali naik.

Penegasan tersebut disampaikan Dani Ramdan saat bersilaturahmi dengan ormas dan LSM se-Kabupaten Bekasi bersama jajaran Forkopimda di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi Cikarang Pusat, Sabtu (4/9/2021).

Dani mengatakan, kegiatan silaturahmi tersebut menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo, yang meminta seluruh kepala daerah untuk menjaga masyarakat agar tidak euforia menyikapi turunnya kasus Covid-19. 

Disebutkannya, Presiden khawatir jangan sampai euforia menyebabkan munculnya ledakan kasus baru seperti yang terjadi di Amerika, Jepang dan Israel. 

"Karena itu, saya harus menggalang semua elemen masyarakat, baik ormas, LSM, dunia usaha, akademisi dan media, untuk ikut membantu menjaga pengendalian kasus Covid-19, dengan mengedukasi dan mengajak masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan," ujar  Dani.

Baca juga: Tren Covid-19 Menurun, Gubernur Sebut Ada Indikasi Euforia

Dia juga mengungkapkan, turunnya kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi secara drastis, bukan hanya upaya pemerintah daerah, tapi karena ada peran serta dari seluruh elemen masyarakat, termasuk ormas dan LSM.

"Ormas dan LSM juga telah membantu kami dengan caranya masing-masing, seperti bagi masker, bagi sembako, edukasi, bahkan mengkritisi kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Itu juga sangat membantu kami," sebutnya.

Dani berharap, ormas dan LSM agar bisa kembali menggerakkan para anggotanya untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di area publik dan pada kegiatan-kegiatan publik.

"Memakai masker harus menjadi keseharian kita. Kemudian vaksinasi akan terus dipercepat minimal 80 persen, dan bagi yang sakit (positif-red) harus diisolasi secara terpusat," tegasnya.  ***