Dampak Pandemi Covid-19, Hampir 100.000 Anak di Peru Kehilangan Orang Tua

Dampak Pandemi Covid-19, Hampir 100.000 Anak di Peru Kehilangan Orang Tua
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah membunuh ratusan ribu rakyat Peru. Hampir 100.000 anak di negara itu kehilangan orang tua karena wabah tersebut.

Peru tercatat sebagai negara dengan tingkat kematian akibat Covid tertinggi di dunia.

“Sangat disayangkan, hampir 98.000 anak di negara kita kehilangan ayah, ibu, atau orang yang mengasuh mereke selama pandemi ini,” ungkap Menteri Urusan Perempuan Peru, Anahi Durand, sembari mengutip angka yang dipublikasikan di jurnal kesehatan The Lancet, Kamis (6/1/2022).

Peru berada di urutan teratas kematian per kapita akibat virus corona. Di negara itu, lebih dari 6.000 per 1 juta penduduk meninggal karena wabah tersebut, menurut analisis perhitungan resmi AFP. 

Pemerintah setempat saat ini memberikan santunan masing-masing sebesar Rp725.000 setiap dua bulan sekali kepada lebih dari 18.000 keluarga. Durand pun berharap bantuan sosial itu bisa diperluas hingga mencakup dukungan pendidikan dan pemulihan psikologi bagi sekira 83.000 anak-anak dan remaja yang terdampak pandemi.

Sayangnya, persoalan utamanya adalah, masih banyak keluarga tidak memiliki kelengkapan dokumen yang diperlukan untuk menerima bansos tersebut.

“Banyak keluarga yang datang ke kami (pemerintah) dan ingin mengakses bantuan tersebut. Akan tetapi, mereka tidak punya sertifikat kematian karena Covid-19. Pada gelombang pertama dan kedua wabah, banyak orang yang meninggal di rumah, nah mereka ini tidak memenuhi syarat untuk memperoleh sertifikat tu,” kata Durand menjelaskan.

Peru, negara degan populasi 33 juta jiwa itu, kini sedang menghadapi wabah ketiga Covid-19.  Negeri Amerika Selatan itu telah mengonfirmasi lebih dari 2 juta kasus infeksi virus corona sampai sejauh ini.

Lebih dari 202.900 warga di Peru meninggal dunia akibat Covid sejak pandemi global dimulai pada awal 2020.***