Film "Evil Dead Rise" yang Sukses Hadirkan Teror Menakutkan di Apartemen

Film "Evil Dead Rise" yang Sukses Hadirkan Teror Menakutkan di Apartemen

WJtoday, Bandung - Film Evil Dead Rise kini tengah curi perhatian penggemar film horor di Indonesia. Evil Dead kembali menghadirkan teror bagi para penggemarnya melalui Evil Dead Rise yang tayang satu dekade setelahnya. Film yang dibintangi Alyssa Sutherland tersebut masih mengusung unsur horor dan gore yang begitu kental di dalamnya.

Beberapa kali film ini juga jadi perbincangan hangat warganet di media sosial seperti Twitter karena ceritanya yang sukses bikin penonton jerit berjamaah.

Evil Dead Rise sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak Jumat (5/5/2023). Film milik Warner Bros Pictures tersebut adalah film kelima dari franchise film Evil Dead.

Meskipun begitu, sebagian besar cerita di film ini tidak berhubungan dengan film sebelumnya. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir jika ingin menonton Film Evil Dead Rise tanpa menonton rangkaian film Evil Dead terdahulunya. 

Film ini mengikuti kisah keluarga yang tinggal di apartemen di Los Angeles yang menjadi tempat pembantaian ketika kekuatan penuh dari Kitab Kematian dilepaskan dan seorang ibu tunggal menjadi dirasuki.

Latar film ini terjadi di sebuah apartemen tua di Los Angeles yang ditinggali sebuah keluarga. Sang ibu yang bernama Ellie (Alyssa Sutherland) adalah seorang single mom yang harus merawat tiga orang anak yaitu Danny (Morgan Davies), Bridget (Gabrielle Echols), dan Kassie (Nell Fishe).

Suatu hari adik Ellie, Beth (Lily Sullivan), yang merupakan seorang teknisi gitar kelabakan lantaran harus menerima fakta dirinya hamil. Kehilangan arah, ia pun memutuskan untuk mendatangi apartemen sang kakak.

Karena keduanya hendak bicara berdua tentang hal personal, Danny diminta untuk ajak kedua adiknya pergi keluar rumah membeli pizza mengendarai mobil mereka. Usai membeli makanan dan sampai di parkiran apartemen, siapa sangka terjadi sebuah gempa besar di Los Angeles.

Gempa tersebut menimbulkan keretakan yang cukup besar pada dasar parkiran itu. Merasa penasaran dengan apa yang ada di bawahnya, Danny masuk ke lubang itu dan mendapati sebuah ruangan asing berisi banyak barang kuno yang dilindungi banyak salib.

Danny pun menemukan sebuah buku misterius dan memasukannya ke dalam tas. Rasa penasarannya terus berlanjut, Danny memilih untuk membuka buku itu meski sudah dilarang oleh Bridget. Sesaat buku dibuka, roh jahat yang sudah terlindungi bertahun-tahun kembali bebas dan merasuki sang ibunda.

Nuansa film langsung berubah jadi mencekam saat kuasa roh jahat itu dalam sekejap masuk ke tubuh Ellie. Meski sempat berjuang melawannya, Ellie tak kuasa kalah dari iblis itu hingga penampilannya berubah jadi sangat menyeramkan.

Penonton akan diajak terheran-heran dengan tingkah Ellie yang di luar nalar, mulai dari melempar-lempar telur berisi darah, merangkak di lantai dan langit-langit apartemen, hingga berteriak kencang. 

Ketiga anaknya itu auto kebingungan melihat keanehan ibunya. Wajar saja ibu yang mereka sayangi tiba-tiba bertingkah dan tampak seperti mayat hidup. Mereka memohon-mohon agar ibunda dapat sadar dan kembali normal.

Motion Picture Association (MPAA), seperti diberitakan Fangoria, Evil Dead Rise diberi label R karena horor kekerasan berdarah yang begitu keras, gore, dan bahasa tak senonoh.

Di Indonesia, Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan Evil Dead Rise dengan label 17+ atau untuk usia 17 tahun ke atas. Itu bukan jadi batas tertinggi dalam penyiaran di Indonesia.

Sama seperti pendahulunya, Evil Dead Rise akan menampilkan begitu banyak adegan penuh darah. Sutradara Lee Cronin menyatakan pentingnya darah dalam film tersebut. Sehingga, tim produksi pun menyiapkan 'darah' lebih dari 6.000 liter.

"Kami menggunakan 6.500 liter darah untuk film ini. Itu beneran, lengket, dan darah untuk film," kata Lee Cronin.

"Kami harus merekrut tim profesional untuk terus memastikan darah itu segar, bisa memanaskannya karena para karakter akan dibaluri dengan itu."

Secara keseluruhan, Evil Dead Rise adalah film genre horor yang ceritanya sangat simpel namun benar-benar menakutkan. Meski 90% latar filmnya hanya di apartemen, ini tidak akan membuat penonton merasa bosan sama sekali.

Film ini cocok untuk kamu yang suka film horor dan tidak takut dengan adegan-adegan gore.***