Harap Maklum, Kenaikan Harga Beras Bakal Beri Keuntungan kepada Para Petani

Harap Maklum, Kenaikan Harga Beras Bakal Beri Keuntungan kepada Para Petani

WJtoday, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta kenaikan harga terhadap beras di Indonesia agar dapat dimaklumi oleh semua pihak.

Apalagi, menurutnya, saat ini harga beras di Indonesia masih terbilang murah jika dibandingkan harga di negara-negara ASEAN lainnya.

"Kalau harga naik, tentu saja sekali-sekali lah kasih rakyat uang," kata Yasin Limpo, melalui keterangannya, Jumat (16/12/2022).

"Boleh kita lihat data beras yang ada, jadi harga yang paling rendah itu cuma Vietnam di bawah Indonesia," ujarnya menambahkan.

Dalam grafik yang ditampilkan Yasin Limpo, terlihat harga beras Indonesia saat ini berada di angka Rp12.300 per kg, sedangkan Vietnam berada di angka Rp11.492 per kg.

"Yang lain di atas, Singapura Rp26.000, Timor Leste Rp22.000, Thailand Rp17.000, Laos dan Malaysia Rp13.000," tuturnya.

"Jadi jangan juga merasa, memang besar. Kalau saya ditanya 'kenapa harga-harga naik?' Ya wajar-wajar juga sedikit tapi di situlah peranan negara untuk menstabilisasi yang ada antara kebutuhan konsumsi, ayo kita bicarakan dong," ujarnya.

"Tetapi jangan yang dapat harganya naik pedagang, tapi petani nggak dapat. Kasihan juga karena cost produksi naik. Kenapa? BBM naik, pupuk naik 3 kali lipat," kata Yasin Limpo menambahkan.

Dia menuturkan bahwa kenaikan harga beras ini akan memberikan keuntungan kepada para petani, sehingga perputaran ekonomi di masyarakat bisa terus berputar.

"Kalau harga beras naik, katakanlah dari Rp2.000, Rp3.000, kan petani dapat uang. Dia kasih sekolah anaknya, kalau dia kasih sekolah anaknya dia berikan baju lah. Tukang jahit dapat jahitan. Putar lagi tukang menjahit dapat anaknya makan lah, berputar ekonomi," ucap Yasin Limpo.

"Ya memang lebih murah kali di luar, tetapi itu bikin siapa yang kerja di sana? Ini menjadi tantangan-tantangan baru yang harusnya menyadarkan kita bahwa resource dan kekuatan utama dari negara ini ada di pertanian. Selain untuk makan, dia memang menjadi kekuatan yang sudah ada," tuturnya menambahkan.

Sehari sebelumnya, Yasin Limpo juga mengungkapkan harapannya agar para petani bisa memiliki penghasilan hingga 3 digit.

Dia pun mengimbau agar pemerintah tidak perlu melakukan impor terhadap bahan pangan yang memang bisa ditanam di Indonesia.

"Saya berharap pada seluruh yang hadir di sini dan jajaran yang ada, termasuk para penyuluh, ketua KTNA, HKTI, dan semuanya, ya gak usah impor kalau masih bisa kau tanam. Kalau buahnya kecut-kecut tinggal kita perbaiki kan?," kata Yasin Limpo di acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022, Kamis, 15 Desember 2022.

"Dan kalau begitu, saya berharap seluruh keluarga besar Kementerian Pertanian dan stakeholder pertaninan, rapatkan barisan tetap dengan mental dan semangat, kawal dengan karakter, demi bangsa, demi negara," ucapnya.

"Siapa yang mau bela bangsa ini kalau bukan kita? Jangan tunggu pejabat berikut, Menteri berikut, Presiden berikut, tidak, kita. Perlihatkan kau ada, bela negaramu, bela bangsamu, berjuang untuk petani, kasih kesejahteraan bagi petani," ujarnya menambahkan.

Yasin Limpo pun menekankan harapannya agar para petani di Tanah Air bisa memiliki penghasilan hingga ratusan juta rupiah.

"Saya mau dia (petani) punya pendapatan Rp 100 juta sampai Rp 200 juta per bulan, tadi yang saya lewat hanya Rp20 sampai Rp40 juta. Belum cukup untuk saya," tuturnya.

"Saya senang lah petani milenial punya uang Rp200 juta, Rp300 juta, sehingga dia bisa menstimulen yang lain," kata Yasin Limpo menambahkan.

Oleh karena itu, dia mengimbau para insan pertanian juga mampu berkomunikasi secara harmoni.

Yasin Limpo menjelaskan bahwa harmoni berarti saling menghargai, tidak saling menjatuhkan, serta saling membantu.***