Ini Berbagai Kendala Kereta Cepat Whoosh Setelah Sebulan Beroperasi, Terbaru Mogok 15 Menit

Ini Berbagai Kendala Kereta Cepat Whoosh Setelah Sebulan Beroperasi, Terbaru Mogok 15 Menit

WJtoday, Jakarta - Antusiasme masyarakat yang tinggi akan layanan Kereta Cepat Whoosh terlihat dari tingginya jumlah penjualan tiket. Tercatat jumlah tiket yang telah terjual, termasuk pemesanan, sejak dibuka pada 17 Oktober hingga 1 November 2023 telah mencapai 124 ribu tiket.

Sementara total penumpang Kereta Cepat Whoosh yang telah dilayani hingga 27 Oktober adalah sebanyak 87 ribu penumpang dengan tingkat okupansi mencapai 90% dan jumlah penumpang yang sudah mencapai 13 ribu penumpang dalam satu hari.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang kini dikenal dengan sebutan Whoosh telah resmi beroperasi selama satu bulan sejak 2 Oktober 2023. Namun dalam sebulan terdapat sederet kendala yang menerpa Whoosh dalam perjalanannya. 

Whoosh hadir dengan untuk mempersingkat waktu Jakarta ke Bandung dengan estimasi waktu perjalanan 36-44 menit. Adapun, saat ini kereta cepat menawarkan 28 perjalanan per hari yang berlaku per 1 November 2023. 

Setelah masa uji coba pada September 2023 lalu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator Whoosh mulai menerapkan tarif Rp15.000 per orang yang merupakan tarif tiket promo. 

Di satu sisi, tarif promo tersebut telah membawa berkah pada tingkat kunjungan wisatawan ke Bandung. Namun, di sisi lain masih terdapat kendala kereta cepat setelah resmi beroperasi. 

Berikut ini deretan Kendala Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah beroperasi:

1. Keterlanbatan KA Feeder KCJB

Sebanyak 31 penumpang kereta cepat Whoosh mengeluh karena tertinggal kereta di Stasiun Padalarang akibat keterlambatan kedatangan KA Feeder. Puluhan penumpang itu tidak dapat naik KCJB di jadwal keberangkatan 06.56 dari St. Padalarang. 

Berdasarkan penjelasan manajemen KCJB, Kereta Cepat Whoosh mengutamakan ketepatan waktu dalam operasionalnya dengan tingkat ketepatan waktu keberangkatan yang mendekati 100%. Pihak KCIC pun meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut karena kendala kereta feeder.

Sebagai bentuk kompensasi, sebanyak 30 penumpang yang mengalami keterlambatan dan tertinggal Kereta diperkenan untuk mengikuti perjalanan Kereta Cepat selanjutnya pada pukul 09.02 WIB tanpa harus membeli tiket baru. 

Selain itu, KCIC juga memberikan snack serta minuman selama para penumpang menunggu di hall Stasiun Padalarang. Adapun, 1 penumpang lainnya yang memilih untuk pembatalan tiket juga telah dilayani melalui loket Stasiun Padalarang dengan pengembalian bea tiket 100 persen.

Feeder sempat terlambat karena mengalami gangguan pada sistem pembakaran. Awalnya, kata Mahendro, hanya satu trainset kereta pengumpan yang mengalami gangguan, dan langsung digantikan trainset kedua. 

Tapi ternyata kereta pengumpan pengganti juga mengalami gangguan yang sama. Walaupun akhirnya penumpang feeder kereta cepat bisa diangkut, namun perjalanannya mengalami keterlambatan sehingga penumpang terlambat menaiki kereta cepat.

Untuk mencegah agar hal ini tidak kembali terjadi, KCIC akan terus berkoordinasi bersama KAI untuk pelayanan yang lebih baik. Kedepannya KAI juga akan menyiapkan satu rangkaian cadangan KA Feeder di Stasiun Bandung sebagai bentuk antisipasi. 

Sayangnya keterlambatan itu kembali terulang, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung Mahendro Trang Bawono membeberkan kronologi kendala yang dialami pengumpan atau feeder kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh pada Selasa, (31/10/2023) Feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung kala itu kembali mengalami kendala sehingga mengakibatkan keterlambatan keberangkatan 7 menit.

Namun kali ini tidak ada penumpang kereta cepat yang tertinggal akibat keterlambatan tersebut. Mahendro menceritakan, trainset feeder dijadwalkan berangkat pukul 11.42 WIB dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Padalarang. Dalam perjalanannya, feeder menghadapi kendala saat trainset hendak dinyalakan.

Trainset feeder yang dipergunakan pada kejadian itu berbeda dengan kereta komuter Bandung Raya yang ditarik oleh lokomotif. Adapun feeder kereta cepat tersebut merupakan kereta diesel listrik (KRDE) tanpa lokomotif. Dengan KRDE, satu trainset yang terdiri dari 4 gerbong kereta itu memiliki sistem penggerak yang terintegrasi.

2. Kereta Cepat Whoosh Susah Sinyal

Kereta Cepat Jakarta-Bandung sempat mengalami kendala susah sinyal di sejumlah titik perjalanan. Hal ini pun dibenarkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Dia mengungkap sejumlah kendala sehingga KCJB susah sinyal. 

"Memang ada problem sedikit karena BTS-nya kurang deket,” kata Budi kepada awak media di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jumat (20/10/2023). 

Adapun, base transceiver station (BTS) merupakan infrastruktur telekomunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator. Fungsinya adalah mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi untuk diubah menjadi sinyal digital yang selanjutnya dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah pesan atau data. 

3. Terhambat 20 Menit Karena Percobaan Bunuh Diri

KCIC memberikan penjelasan terkait perjalanan Kereta Cepat Whoosh Indonesia yang sempat mandek selama 20 menit pada Senin, (23/10/2023). 

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan sebanyak dua keberangkatan Kereta Cepat pada hari ini untuk jadwal keberangkatan pukul 13.00 WIB dari Stasiun Halim dan Tegalluar sempat tertahan sekitar 20 menit.  

Dia memaparkan, Kereta Cepat WHOOSH nomor G1125 rute Halim - Tegalluar sempat berhenti pada pukul 10.45 WIB di KM 105 setelah masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal yang memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103, Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. 

Eva mengatakan, dugaan sementara menyebutkan orang tersebut bersangkutan gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri. Dia menuturkan, KCIC pun segera berkordinasi dengan petugas keamanan dan pihak berwajib, dalam hal ini Kepolisian Sektor Padalarang.

Dia menuturkan, oknum tersebut berhasil dievakuasi guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat kembali dijalankan pada 10.49 WIB menuju Tegalluar. ujar Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa 

"KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi karena upaya pengamanan jalur yang harus dilakukan untuk keselamatan," kata Eva dalam keterangan resminya, Senin (23/10/2023).

4. Listrik PLN Whooosh Padam

Viral informasi bahwa Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Kereta Cepat Whoosh mogok pada Selasa 31 Oktober 2023 siang. Namun kabar ini langsung dibantah oleh manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"PT KCIC memastikan bahwa tidak ada kejadian kereta cepat yang mogok di jalur," kata Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

Ia menjelaskan, memang ada kendala Kereta Cepat Whoosh sempat tertahan sekitar 15 menit karena terdapat masalah suplai listrik dari PLN yang padam pada pukul 10.30 WIB di gardu listrik Kiaracondong - Gedebage.

PT PLN (Persero) benarkan kejadian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Whoosh yang mendadak berhenti di jalur di daerah Batununggal, Kota Bandung, adalah akibat listrik padam di kawasan tersebut. 

Akibatnya, kereta harus terhenti sekitar pukul 10.30 WIB pada Selasa (31/10/2023) lebih dari 15 menit. Gangguan tersebut berdampak pada operasional kereta cepat Whoosh G1126 rute Tegalluar- Halim dan G1123 rute Halim - Padalarang, serta sejumlah area di wilayah Bandung

General Manager PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan PT PLN (Persero) pada saat kejadian, langsung mengatasi gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilovolt (kV) Kiaracondong - Gedebage. 

Menurutnya, gangguan listrik yang mengakibatkan listrik padam tersebut akibat peningkatan suhu beberapa minggu terakhir yang sangat ekstrem, beberapa komponen instalasi kelistrikan mengalami overheat dan penurunan keandalan. 

Langkah PLN tersebut dilakukan untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada pukul 10.24 WIB Selasa (31/10/2023). Sehingga pada pukul 10.50 WIB, sistem kelistrikan berhasil dinormalkan kembali. 

"Kami mohon maaf sebesar-besarnya untuk gangguan kelistrikan yang terjadi kepada masyarakat dan juga KCIC. Upaya pencegahan kejadian serupa terus kami lakukan, pihak PLN dan KCIC pun telah melakukan koordinasi secara intensif," kata Susiana dalam siaran persnya.***