Johnson & Johnson Setop Penjualan Bedak Bayi Berbahan Talc secara Global pada 2023 Mendatang, Kenapa?

Johnson & Johnson Setop Penjualan Bedak Bayi Berbahan Talc secara Global pada 2023 Mendatang, Kenapa?

WJtoday, Jakarta – Bedak bayi Johnson & Johnson dikabarkan akan menghentikan produksi bedak bayi berbahan dasar talc atau bedak secara global di tahun 2023 mendatang. Bukan keputusan mendadak, ini adalah buntut dari ribuan tuntutan hukum terhadap produk mereka yang dianggap mengancam keselamatan konsumen.

“Sebagai bagian dari penilaian portofolio, kami telah memutuskan untuk melakukan transisi ke bedak bayi berbasis tepung jagung,” demikian diumumkan secara resmi oleh Johnson & Johnson, dikutip Sabtu (13/8/2022).

Perusahan tersebut mengklaim bahwa produk bedak bayi berdasarkan tepung jagung telah mulai dijual secara global.

Tuntutan Hukum dari Konsumen Karena Keamanan

Permasalahan ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2020. Saat itu, Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual bedak bayi di Amerika Serikat serta Kanada karena penjualan yang memburuk.

Tersebar kabar yang menurut Johnson & Johnson keliru, terkait keamanan produk bayi itu.

Johnson & Johnson pun sampai menghadapi 38 ribu tuntutan hukum dari konsumen. Para konsumen menilai bahwa produk bedak bayi Johnson & Johnson menyebabkan kanker karena kontaminasi asbes.

Berdasarkan hasil pengadilan, perusahaan Johnson & Johnson dibebani ganti rugi sebesar 3.5 miliar dolar (sekitar 51 triliun rupiah).***