Jumlah Semakin Rendah, Generasi Milenial Didorong Jadi Petani

Jumlah Semakin Rendah, Generasi Milenial Didorong Jadi Petani

WJtoday, Jakarta - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mendorong generasi milenial untuk berprofesi menjadi seorang petani. 

Pasalnya, jumlah petani saat ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan lahan pertanian yang ada.

Tidak hanya menjadi petani, Wamendes Budi Arie juga ingin para milenial tersebut memiliki jiwa kompetitif yang tinggi. 

Hal itu bertujuan agar kualitas hasil bumi yang diproduksi dapat bersaing di level nasional hingga global. 

"Pertanian kita harus kompetitif dibanding negara lain. Kita punya 1,2 Juta Ton lebih lahan dengan iklim sejuk yang bisa ditanami kentang. Harusnya lebih dari yang bisa kita tanami hari ini," katanya saat Peresmian Ekosistem Argowisata Organik Terintegrasi dan Pelepasan Ekspor Produk Olahan Pertanian Organik Desa Sejahtera Astra Boja Farm Kabupaten Bogor, dilansir dari keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).

"Indonesia ini kan luasanya 191 Juta Hektare daratan kita. Sementara kita miris karena angka ini mengerikan. Hanya 3 persen anak muda kita yang mau terjun ke dunia pertanian. Sementara lahan kita 191 Juta Hektare lebih lalu yang mengelola siapa?," sambung Arie.

Menurutnya, menjadikan milenial sebagai petani bukan langkah akhir dalam mempertahankan sektor pertanian Indonesia. Setiap pihak harus berkontribusi dalam mengawal hal tersebut sehingga hasil bumi dapat diekspor baik secara utuh maupun berbentuk olahan.

"Ini PR kita semua. Semua pihak Kementerian Lembaga sama-sama harus mendorong anak muda kembali meminati sektor pertanian. Karena anak muda ini lebih tertarik pada hal-hal lain," terangnya.***