Kunjungan Jokowi di Sikka Picu Kerumunan dan Abai Prokes Dikecam Publik!

Kunjungan Jokowi di Sikka Picu Kerumunan dan Abai Prokes Dikecam Publik!
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan bertolak ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk meresmikan pemanfaatan Bendungan Napun Gete pada Selasa (23/2/2021) siang.

Diketahui, sebelumnya Jokowi terlebih dahulu pergi meninjau proyek Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, di hari yang sama, pagi harinya.

Akibat kunjungan kerja Jokowi ke Kabupaten Sikka, NTT, sejumlah masyarakat antusias memenuhi jalan yang akan dilewati oleh Presiden Jokowi.

Dalam video yang terebar di media sosial Instagram di akun  @jayalah.negriku, memperlihatkan mobil iringan Jokowi berhenti untuk menyapa ribuan masyarakat Sikka yang memadati jalan.

Masyarakat tersebut begitu ramai dan terlihat warga abai protokol kesehatan yakni menjaga jarak. Mereka tampak tak memperdulikan hal itu, dan asyik berteriak menyapa Presiden Jokowi sambil memvideokan momen tersebut.

Melihat antusias warganya, Jokowi lalu keluar dari atas bak kaca mobilnya untuk menyapa warganya. Ia tampak menyuruh warga untuk tetap memakai masker.

Terlihat Jokowi melempari kaus ke kerumunan tersebut, hingga semakin membuat ricuh warga yang berebut mendapatkannya.

Setelahnya, Jokowi langsung melanjutkan perjalanannya. Tampak warga yang histeris mengejar mobil Jokowi dan berebut menyalami dirinya hingga membuat sejumlah petugas keamanan kewalahan.

Dalam video terlihat petugas keamanan selalu mengingatkan warga untuk tetap menjaga jaraknya dan tak menghalangi jalan, namun malah diabaikan.

Berdasarkan penelusuran, diketahui peristiwa kerumunan itu terjadi di pertigaan jalan depan Hotel Permatasari, Kabupaten Sikka.

Alhasil, video yang menunjukkan kerumunan warga yang abai prokes saat kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur itu pun viral.

Sejumlah warganet yang melihat kejadian itu pun memberikan beragam komentarnya. Tak sedikit dari mereka kecewa dengan sang presiden yang memicu kerumunan dan membiarkan warganya mengabaikan prokes.

"Kok perkumpulan masa ya.... heeee bukannya dilarang....," ujar akun @one***33.

"Aman aja kalau presiden membuat kerumunan. Boro-boro jarak satu meter.. Berhimpitan santai aja.. Korona yang salah," kata akun @mi***rasya.

"Nunggu komen nyinyir itu kerumunan bla bla bla....," imbuh akun @ch***er.

"Aduuh protokol kesehatannya gimana itu..," tutur akun @bu***end.

"Waah parah berkerumun," celetuk akun @if***ah.

"Kok enggak ditangkep nih kumpul-kumpul gini sebenernya lagi ngapain si," tanya akun @i***1.

"Waduh melanggar protokol itu, main lempar-lempar aja pak kayak di konser," komentar akun @an***an.

"Bentar lagi pak Jokowi kena kritik karena buat kerumunan," ucap akun @an***ani.

Komentari Kerumunan Jokowi, Pengacara HRS: Hukum Harus Berlaku untuk Semua Warga Negara
Kuasa hukum Habib Rizieq, Kamil Pasha angkat bicara soal video yang berisi kegiatan Presiden Jokowi, yang menjadi viral di media sosial.

Kamil Pasha mengatakan, UU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan berlaku untuk semua orang.

"Singkat saja, kalau memang benar Indonesia ini adalah negara hukum in concreto, negara hukum dalam alam kenyataan, sebagai negara hukum das sein, bukan sekadar negara hukum yang tertulis dalam UUD 1945, seharusnya hukum (UU Kekarantinaan Kesehatan) berlaku untuk semua, tidak pandang bulu (equality before the Law)," katanya, Selasa (23/2) malam.

Kamil mengungkapkan, hukum harus diberlakukan sama pada setiap orang.

Menurutnya, Jokowi sebagai presiden seharusnya menjadi teladan bagi semua orang.

"Seharusnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan menjadi suri teladan. Hukum harus diberlakukan sama pada setiap warga negara," pungkasnya.

Kerumunan Jokowi di NTT Tanpa Prokes, Iwan Sumule: Rakyat Dihukum, Rakyat Diminta Maklum
Kerumunan yang terjadi saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Maumere seakan menampar komitmen pemerintah yang selalu menggalakan taat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Dalam video yang beredar luas, tampak masyarakat sekitar abai terhadap protokol kesehatan. Mereka abai dan tetap berkerumun demi bertemu langusng Presiden Joko Widodo.

Menurut Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Iwan Sumule, kerumunan tersebut menunjukkan kelalaian pemerintah daerah dalam menegakkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukkan Pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat," ujar Iwan Sumule di akun Twitternya, Selasa (23/2).

Yang makin membuat miris, peristiwa tersebut juga turut dibumbui dengan aksi pemberian bingkisian oleh Presiden Joko Widodo dari atas mobil dengan kap terbuka.

"Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh Jokowi," sambungnya.

Melihat fakta tersebut, muncul anggapan adanya perbedaan perlakuan terkait penegakan protokol kesehatan. Sebab bila menarik peristiwa ke belakang, tak sedikit pelanggar protokol kesehatan justru berakhir di meja hukum.

"Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum," demikian Iwan Sumule.***