Kupas Viralnya Seorang Ibu Ceburkan Anaknya Demi Konten: Kembali Berulah dengan Masukan Bayi ke Lemari, hingga Dugaan Pelaku Depresi

Kupas Viralnya Seorang Ibu Ceburkan Anaknya Demi Konten: Kembali Berulah dengan Masukan Bayi ke Lemari, hingga Dugaan Pelaku Depresi

WJtoday, Jakarta - Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu menceburkan bayinya ke dalam sebuah ember besar di dalam kamar mandi. Dalam video berdurasi 41 detik itu, terlihat sang bayi diceburkan, dia menangis sementara ibunya atau pelaku tertawa-tawa.

Menurut informasi, aksi keji ibu terhadap anaknya itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Penerangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Menurut sumber, aksi itu dilakukan pada Jumat, 13 Oktober lalu. 

Dalam video terlihat, bayi itu terus menangis kencang sambil menggerakan anggota tubuhnya. Tapi sungguh kejam, sang ibu justru tertawa dan tidak menolongnya. Hingga akhirnya bayi itu ditenggelamkan ke dalam ember yang besar sampai tidak mengeluarkan suara.

Diduga bila wanita atau pelaku depresi, sehingga dia tega melakukan perbuatan itu terhadap bayinya.

Tetangga Bilang untuk Konten TikTok

Seorang ibu berinsial L tega menceburkan buah hatinya yang berusia 4 bulan ke dalam ember besar. Ironinya, aksi itu dilakukan demi konten TikTok.

Salah seorang tetangga pelaku yang tak mau menyebutkan namanya menjelaskan, aksi itu sudah diketahui warga sekitar. Dan warga pun mengetahui jika L sudah melakukannya lebih dari sekali.

Terungkapnya aksi keji yang dilakukan L berawal dari seorang YouTuber yang datang ke rumah L, belum lama ini. Sontak kedatangannya itu membuat warga Jalan Penerangan menjadi heboh.

Diketahui, L memiliki tiga orang anak. Anak pertama berusia tiga tahun, anak kedua 2 tahun, dan terakhir 4 bulan. Anak terakhir yang menjadi korban kekejian L.

“Eh brisik banget sih, panas-panas ada apaan sih. ‘Itu ada yang lagi bikin TikTok’ katanya gitu, kata anak anak. ‘Orang bikin TikTok ditonton, biarin aja sih, terus ada bapak sopir Novi (YouTuber). ‘Katanya ada anak bayi diceburin ke ember. ‘Ah itu mah sudah biasa pak,” ucap tetangga pelaku, saat ditemui di lokasi, Senin, 16 Oktober.

Menurut tetangga L, dirinya sudah seringkali menasehatinya agar tidak melakukan perbuatan tersebut. Namun, apa daya ternyata usahanya sia-sia, L kembali melakukan perbuatannya.

“Kata dia mah lucu, kata dia ya. Kan sudah saya pernah bilangin, engga boleh gitu, engga boleh. Enggak bener. Dia pikir mah lucu kali ya. Walaupun anak sendiri, engga boleh kaya gitu. Kata kamu mah lucu-lucuan, tapikan bahaya. Gelagapan itu anak (bayi), dia anaknnya gelagepan kata dia lucu. Bukan lucu itu, kata saya nyiksa anak.” ungkap tetangga pelaku.

Tetangga juga mengetahui bahwa L pernah melakukan hal yang sama pada anak pertama. Namun, ia lupa kapan waktunya.

“Anak pertamanya dulu. Cuma lupa kapannya (waktunya),” ucapnya.

Ternyata Istri Anggota TNI

L, inisial seorang wanita di Pesanggrahan Jakarta Selatan yang tega menceburkan bayinya berusia 4 bulan ke dalam ember isi air, diketahui sebagai istri dari anggota TNI. Kabar itu dibenarkan IN, tetangga L.

“Iya TNI, dinas di Cijantung. Ini suami yang kedua, dulunya yang pertama TNI juga, cuma cerai,” kata IN saat ditemui di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dijelaskan juga bahwa L kadang tinggal di asrama Cijantung, Jakarta Timur.

“Kan suaminya ABRI (TNI) ya, sebetulnya tinggal di asrama, cuma karena anaknya tiga, jadi kadang dia dua hari di sini, dua hari di sana. Gitu,” ucapnya.

Ia menyebut bila aksi yang dilakukan L diduga tidak diketahui oleh suaminya. Tak heran jika suaminya diam saja dengan perilaku istrinya, seolah tidak ada apa-apa.

“Mungkin enggak tahu. Kalau tahu mah (pasti marah). Mana ada sih bapak yang rela anaknya digituin,” ucapnya.

Disebutkan saat ini L berada di Cijantung, dibawa oleh suaminya untuk tinggal di asrama.

Respons KPAI 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara terkait aksi seorang ibu menceburkan bayi usia 4 bulan ke dalam ember untuk konten TikTok.

Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terkait insiden tersebut. Ia juga mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap orang tua korban apakah layak untuk mengasuh anaknnya.

“Harus dipastikan, depresi itu keterangan medis, psikologis, atau apa. Kalau dalam undang-undang ada. Indikator orang tua misalnya tidak memiliki kelayakan untuk mengasuh misalnya, berartikan perlu ada tindakan-tindakan terukur ya,” kata Maryati saat dikonfirmasi, Senin, 16 Oktober.

“Terutama anak ini bisa mendapatkan pengasuhan yang positif, yang melindungi, yang memberi dukungan tumbuh kembang optimal,” sambungnya.

Maryati mengatakan akan berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP3A) dan Polres Metro Jakarta Selatan dalam penanganan kasus tersebut.

“Ada P2TP3A atau dinas pemberdayaan perempuan. Bisa juga kami koordinasi dengan Polres Metro Jaksel, sejauh mana nanti jangkauannya,” ucapnya.

Polres Jaksel Ikut Selidiki 

Polisi menindaklanjuti video ibu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang diduga menceburkan anaknya yang berusia 4 bulan ke dalam ember.

Kasat Rekarim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan.

“Kami membenarkan bahwa adanya video viral tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami tentang viralnya hal tersebut.” kata Bintoro saat dikonfirmasi, Senin, 16 Oktober.

Perihal suami dari terduga pelaku merupakan anggota TNI, Bintoro akan mendalami hal tersebut.

“Masih mendalami tentang siapa pelakunya. Kejadian tersebut, dimana saat itu. Intinya nanti akan disampaikan di rilis berikutnya,” tutupnya.

Kembali Berulah Usai Ceburkan Anaknya ke Dalam Ember, Ibu di Jaksel Letakan Bayinya di Dalam Lemari Lalu Difoto untuk Status WA

L, ibu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan kembali berulah. Setelah menceburkan anaknya yang masih berusia 4 bulan ke dalam ember besar berisi air, dia dikabarkan meletakan sang buah hati ke dalam lemari lantaran pusing menghadapi situasi.

Aksi L meletakan bayi di dalam lemari terjadi pascakedatangan Komnas PA dan seorang aktivis yang datang ke rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Kedatangan mereka selain memastikan peristiwa itu, juga menasehati pelaku.

Namun, dalam waktu beberapa saat, L yang masih dalam pantauan, terlihat mengunggah foto bayinya di dalam lemari sebagai status WhatsApp (WA).

“Diem diem di situ ya (emoticon) kepala udah mau pecah rasanya.” tulis L dalam status WA memperlihatkan anak bayinya berada di dalam lemari bersama tumpukan baju.

Postingan status WA L di screen shoot, untuk dijadikan bukti bahwa L masih melakukan hal yang serupa terhadap buah hatinya.***