Malam Lailatul Qadar, Doa Rasulullah dan Amalan di 10 Malam Terakhir Ramadan

Malam Lailatul Qadar, Doa Rasulullah dan Amalan di 10 Malam Terakhir Ramadan

WestJavaToday.com - Bulan Ramadan 1442 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 2021 masehi sudah memasuki hari ke-18, hanya tinggal 2 hari lagi kita memasuki 10 malam terkhir.

10 malam terakhir sangat dinantikan umat muslim, karena pada salah satu malam terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau sering kita sebut malam lailatul qadar.

10 malam terakhir khususnya malam ganjil akan menjadi malam banyak umat muslim lebih memperbanyak ibadah menyambut malam lailatul qadar.

Inilah Doa Nabi Muhammad SAW untuk raih malam Lailatul Qadar dan amalan di 10 malam terakhir Ramadan.

Malam Lailatul Qadar sebagai malam yang diberkahi memiliki tanda-tanda atau ciri khusus yang membedakan dengan malam biasa. 
Berikut Doa Nabi Muhammad SAW dan amalan di 10 malam terakhir Bulan Ramadan.

Selain memberikan keistimewaan bagi bulan Ramadan, malam Lailatul Qadar juga menentukan seluruh arah kebaikan perjalanan hidup kita dalam setiap bulan.

Di malam Lailatul Qadar ini juga Allah SWT menjanjikan menghapus seluruh dosa baik yang lalu ataupun yang akan datang.

Biasanya hal-hal istimewa tidak mudah terlihat ataupun ditebak. Seperti keistimewaan dan keutamaan malam malam lailatul qadar yang ternyata keberadaannya sangat disembunyikan.

Tidak ada diantara kita yang bisa memastikan keberadaannya diantara malam-malam yang terlewati diantara bulan Ramadan.

Untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar, Nabi Muhammad SAW menyarankan umat muslim untuk terus beribadah di 10 hari terakhir Bulan Ramadan.

Ini karena Allah SWT tidak memberitahukan kapan tepatnya malam penuh kemuliaan tersebut

Sabda Rasulullah: "Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadan." (HR. Imam Bukhari).

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh di 10 terakhir di bulan Ramadan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau di hari-hari lainnya." (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.

Doa Rasulullah untuk Mendapatkan Lailatul Qadar

عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا ؟ قَالَ : قُولِي : اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

Dari hadist tersebut, doa Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf, dan Engkau suka memberikan maaf (menghapus kesalahan) karenanya maafkanlah aku (hapuslah dosa-dosaku)". (HR Tormidzi). 

Selain itu amalan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan Lailatul Qadar adalah sebagai berikut:

Dzikir

Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya." 

Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah. Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. 

Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.

"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. al-Bukhari).

Tadarus Al-Quran

Umat Muslim sangat dianjurkan untuk membaca atau tadarus Al Quran.

Terlebih, 10 malam terakhir merupakan waktu turunnya Al Quran.

Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:

"Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).

Iktikaf

Dalam menyambut datangnya 10 hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim di sunahkan untuk melakukan iktikaf.

Adapun Iktikaf sendiri adalah berdiam diri di masjid dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, Iktikaf merupakan bukanlah sesuatu yang diwajibkan, melainkan sunah atau boleh tidak dilakukan.

Ini Penjelasannya Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:

"Sungguh saya beri'tikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri'tikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri'tikaf (untuk mencari malam tersebut)."***(agn)