Menko PMK Dorong Beras untuk Bansos Berasal dari Petani Lokal

Menko PMK Dorong Beras untuk Bansos Berasal dari Petani Lokal

WJtoday, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta beras untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) berasal dari petani lokal.

Menurut dia, hal tersebut akan membantu para petani yang juga terkena dampak pandemi Covid-19.

"Saya minta penyaluran bantuan sosial beras 10 kilogram selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) memanfaatkan beras hasil dari petani lokal," ujar Muhadjir, saat mengecek pasokan beras di Gudang Bulog Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra), Klandasan Ilir, Kalimantan Timur, dikutip dari siaran pers, Selasa (27/7/2021).

Muhadjir berharap Perum Bulog dapat menyerap hasil produksi petani lokal. Dengan begitu, kesejahteraan dan daya beli petani dapat meningkat.

"Karena itu harga pembelian dari pihak yang punya otoritas saya minta juga betul-betul terkendali dengan baik. Jangan sampai merugikan petani," ujar Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir juga meminta Perum Bulog khususnya di wilayah Kaltimra agar tidak menggunakan beras impor untuk bansos. Kemudian, beras impor stok lama dipisahkan dan tidak digunakan.

"Kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bansos harus sama dengan beras yang dikonsumsi sehari-hari," kata dia.

Adapun selama PPKM Level 4, pemerintah melalui Perum Bulog memberikan tambahan bantuan sosial berupa bantuan beras.

Perum Bulog Wilayah Kaltimra akan memberikan bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 111.536 KPM untuk Kalimantan Timur dan 30.146 KPM untuk Kalimantan Utara berupa bantuan beras 10 kilogram.

Total bantuan beras yang sudah disalurkan sebanyak 2.123 KPM (1,9 persen) di Kalimantan Timur dan 627 KPM (2,08 persen) di Kalimantan Utara.

Sebab penyalurannya bantuan beras tersebut masih rendah, maka Muhadjir pun berharap agar Perum Bulog bersama PT Pos sebagai transporter mempercepat proses penyalurannya.***