Metaverse Bakal Buat Manusia Lebih Multitasking?

Metaverse Bakal Buat Manusia Lebih Multitasking?

WJtoday, Jakarta - Sederet raksasa teknologi dunia saat ini tengah bersaing untuk mengembangkan dunia metaverse. Mulai dari Meta, Google, Apple, Microsoft, dan yang terbaru Amazon juga dikabarkan mulai ikut terjun.

Metaverse sendiri memungkinkan manusia hidup di dunia virtual melalui perangkat Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). Metaverse ini tidak hanya terbatas pada game tapi juga mencakup hal lainnya.

Akun Twitter @otongkoil membagikan sepenggal video yang menggambarkan bagaimana dunia nyata dipadukan dengan dunia virtual metaverse. Hasilnya, manusia akan jauh lebih produktif dari sebelumnya.

Jika sekarang sulit untuk mengerjakan tugas kantor saat diperjalanan, apalagi di transportasi umum seperti MRT. Maka nantinya saat metaverse sudah matang semua bisa dilakukan secara bersamaan.

Kita hanya tinggal menggunakan perangkat AR dan VR maka langsung masuk ke dunia virtual, mengerjakan tugas tanpa harus mengeluarkan laptop karena laptopnya sudah ada di dalam pandangan perangkat AR dan VR.

Ketika menggunakan perangkat AR dan VR juga kita tidak perlu khawatir dengan dunia nyata karena kita masih bisa melihatnya secara jelas. Tinggal atur mana yang lebih diprioritaskan, apakah pandangan ke metaverse atau dunia nyata.

Semuanya bisa dilakukan lewat satu perangkat, yakni perangkat AR dan VR. Tidak diperlukan lagi laptop seperti saat ini yang jelas-jelas berat dan merepotkan.

Penggalan video yang dibagikan oleh @otongkoil ini mendapat beragam respons dari netizen. Ada yang mendukung pengembangan metaverse namun tidak sedikit juga yang menganggapnya menyeramkan.

"Masa depan terlihat seram. Kita makin jadi budak tidak penyabar. Kenapa semua gak bisa nunggu? Tunggu aja sampe di kantor, trus revisi kerjaaan. "Menunggu" jadi barang eksklusif Bahkan menunggu traffic light menjadi hijau aja, sudah sangat sulit," kata seorang netizen.

"Lama lama diperbudak teknologi. Jam kerja gak ada batas. Alih2 pengen praktis malah makin cape, kerjaan datang terus. Gak ada waktu libur. Manusia jadi kaya robot," sahut netizen lain.

Kalau menurut kalian bagimana?

Apakah metaverse akan menjadikan hidup lebih seru atau justru menyeramkan? 

Uang Virtual Zuck Bucks, Konsep Pembayaran di Dunia Metaverse

Uang virtual Zuck Bucks direncanakan akan meluncur sebagai pembayaran dunia digital di masa depan.

Uang virtual Zuck Bucks sendiri nantinya akan mendukung pembayaran di dunia metaverse yang akan nantinya direncanakan untuk beberapa tahun mendatang. 

Kini pengembangan uang virtual Zuck Bucks sendiri tengah dikembangkan oleh bos Meta, Mark Zuckerberg. Ia menegaskan bila uang ini berbeda dengan kripto. Namun diproyeksikan berbentuk token digital yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi secara daring, seperti di video gim.

Mata uang ini mirip dengan yang digunakan dalam aplikasi game kenamaan, Roblox. Seperti diketahui dalam game itu, mata Robux sukses terjual. 

Sebab token tersebut juga dapat diberikan oleh pengembang kepada influencer atau kreator, yang dapat menarik lebih banyak penggemar ke dalam gim tersebut, dikutip dari Euro News.

Karenanya, mata uang digital itu akan dikontrol secara terpusat penyebaranya oleh perusahaan. Meta dapat mencoba meniru beberapa kesuksesan game itu di platformnya sendiri.

Blockchain

Melansir laporan Financial Times, mata uang digital ini sepertinya tidak akan menjadi  berbasis blockchain, tapi menjadi token mata uang yang bisa digunakan di aplikasi, dan dapat dikonversi menjadi uang. Tidak hanya itu, Meta juga dikabarkan mencoba menjajaki layanan keuangan tradisional, seperti “pinjaman bisnis kecil dengan harga menarik”.

Masih menurut laporan itu, bahwa token digital ini bukanlah token kripto. Pihak Meta sendiri belum memberi tanggapan. Namun kepada The Verge, juru bicara Meta, Lauren Dickson mengatakan “kami terus mempertimbangkan inovasi produk baru untuk masyarakat, bisnis, dan kreator. Sebagai perusahaan, kami fokus membangun metaverse dan itu mencakup seperti apa pembayaran dan layanan keuangannya," katanya.

NFT langkah awal

Awal Maret kemarin Mark Zuckerberg mengkonfirmasi bahwa Instagram akan mendukung NFT. Namun jauh sebelum itu Meta sudah merintis proyek cryptocurrency tapi gagal, bernama Libra yang kemudian diganti menjadi Diem.

Meta merintis Libra sebagai dompet kripto yang dapat memudahkan transfer uang ke seluruh dunia dengan cepat dan murah. Meta bekerja sama dengan banyak lembaga untuk sebagai bukti keseriusan mereka.

Proyek Diem berakhir dengan Diem dinyatakan bubar dan kekayaan intelektualnya dijual kepada Silvergate Capital Corporation senilai 182 juta dolar AS.

Kendala terbesar Meta mengembangkan layanan kripto ini adalah aturan dan kepercayaan regulator. Diem dinyatakan berhenti awal Februari lalu.

Itulah sedikit penjelasan uang virtual Zuck Bucks. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda.***