Partikel Debu Bulan Neil Amstrong Dilelang, Diprediksi Capai Rp17 M

Partikel Debu Bulan Neil Amstrong Dilelang, Diprediksi Capai Rp17 M
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Sampel debu bulan yang dikumpulkan oleh Neil Armstrong, selama misi bersejarah Apollo 11 pada tahun 1969 akan dilelang.

Diketahui, pelelangan akan dijadwalkan, di New York, Amerika Serikat, Rabu (20/4) mendatang

Dilansir dari NBC, Rabu (13/4/22), barang lelang yang mencakup lima sampel debu bulan tersebut merupakan bagian langka dari sejarah ruang angkasa dunia, yang bisa bernilai hingga 1,2 juta dollar menurut Bonhams, rumah lelang yang menangani penjualan.

Sampel debu bulan ini memiliki perjalanan liar dan kontroversial untuk dijual dan akan menjadi satu-satunya sampel debu bulan yang diketahui dijual secara legal setelah diautentikasi oleh NASA.

“Tidak pernah ada sampel bulan Apollo yang diverifikasi dan dilelang, jadi kamu sangat senang dan merasa terhormat untuk menawarkan ini,” ujar Adam Stackhouse, seorang Spesialis dari rumah lelang Bonhams yang mengawasi penjualan Space History.

 

debu bulan yang dikumpulkan Neil Armstrong, pada misi Apollo 11 1969. (Bonhams)

Secara penampakannya, partikel debu bulan ini ditaruh dalam wadah plastik biru pada lima piringan alumunium dan masing-masing di atasnya diberikan sepotong kecil pita karbon yang digunakan untuk mengambil debu dari tas koleksi.

Pada 21 Juli 1969, setelah Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, Armstrong mengumpulkan sampel dari debu bulan sebelum melakukan sisa kegiatan yang direncanakan di permukaan bulan, sesuai dengan protokol NASA.

Pada akhir misi Apollo 11, tas itu sebagian besar dipinjamkan ke museum luar angkasa di Kansas, dan kemudian disita oleh Layanan Marshals Amerika Serikat, setelah Max Ary, direktur dari Kansas Cosmosphere and Space Center, dinyatakan bersalah pada tahun 2005 karena mencuri dan menjual artefak milik museum dan NASA.

Pada tahun 2015, Layanan Marshals Amerika Serikat menjual tas itu dalam lelang dan dibeli bersama dengan beberapa artefak luar angkasa lainnya seharga $995 oleh Nancy Lee Carlson, Pengacara dari Illinois dan penggemar geologi.

Carlson, kemudian mengirim koleksi tas itu ke NASA pada tahun yang sama untuk mengautentikasi asal-usulnya. Badan antariksa memverifikasi bahwa artefak itu asli dan mengklaim bahwa barang itu milik pemerintah dan menolak untuk mengembalikannya. ***

Sumber nbcnews