Pencarian Berlanjut, Korban Gempa Ishikawa-Jepang Capai 126 Orang

Pencarian Berlanjut, Korban Gempa Ishikawa-Jepang Capai 126 Orang
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Para petugas penyelamat terus menyisir puing-puing di wilayah Ishikawa, Jepang, untuk mencari jenazah korban gempa pada Sabtu (6/1) waktu setempat. Jumlah korban tewas dilaporkan kembali bertambah menjadi sedikitnya 126 orang.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/1/2024), upaya pencarian kini lebih difokuskan pada jenazah korban tewas dan pembersihan puing-puing, dibandingkan mencari kemungkinan korban selamat di balik reruntuhan selang lima hari usai gempa berkekuatan Magnitudo 7,5 mengguncang.

Jumlah korban tewas diperkirakan masih mungkin bertambah, dengan sekitar 210 orang lainnya masih belum ditemukan sejak dinyatakan hilang usai gempa mengguncang pada Senin (1/1) sore waktu setempat.

"Kami secara tulus berdoa untuk ketenangan jiwa mereka yang telah meninggal dunia," ucap Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida dalam pernyataan via media sosial X.

Dalam rapat darurat bencana, Kishida memerintahkan kepada jajaran menterinya untuk dengan "segera dan cepat" memperbaiki jalanan yang rusak demi membantu ratusan orang di daerah-daerah terpencil yang aksesnya terputus pascagempa.

Namun upaya ribuan petugas penyelamat terhambat oleh cuaca buruk yang menyelimut wilayah Ishikawa, dengan hujan dan salju diperkirakan mengguyur pada Minggu (7/1) besok. Ruas jalan yang rusak akibat retakan gempa dan tertimbun longsor juga turut mempersulit upaya pencarian korban.

Otoritas setempat, menurut laporan media terkemuka NHK, memperingatkan bahwa cuaca akhir pekan ini akan memperburuk bahaya yang mungkin dihadapi petugas penyelamat dan warga setempat. Hujan diperkirakan mengguyur hingga Minggu (7/1) besok di seluruh wilayah Hokuriku dan Niigata.

Kondisi tanah di area terdampak gempa, sebut NHK, menjadi gembur dan curah hujan sekecil apa pun bisa memicu lebih banyak tanah longsor. Laporan otoritas setempat menyebut ada sekitar 1.000 tanah longsor yang melanda area Ishikawa usai gempa mengguncang.

Sementara itu, sekitar 23.800 rumah di Ishikawa masih juga belum mendapatkan aliran listrik dan lebih dari 66.400 rumah tidak memiliki pasokan air bersih. Pemadaman listrik dan terputusnya pasokan air juga berdampak pada rumah sakit dan fasilitas perawatan lansia dan penyandang disabilitas.

Laporan otoritas setempat menyebut lebih dari 30.000 orang kini ditampung di sebanyak 357 pusat penampungan pemerintah. Banyak area di Ishikawa yang masih terisolasi.***