Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Minta Penerima Beasiswa Harus Jadi Sarjana Plus

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan Minta Penerima Beasiswa Harus Jadi Sarjana Plus
Lihat Foto

WJtoday, Kab Bekasi - Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengapresiasi Program Baznas Kabupaten Bekasi, Satu Keluarga Dhuafa Satu Sarjana mendapatkan apresiasi. Hal tersebut dibuktikan dengan penyerahan langsung beasiswa S1 Tahun 2022 yang digelar di Aula Baznas, Kabupaten Bekasi pada Senin (18/7/2022).

“Program ini luar biasa karena menjadi suatu pemikiran yang fundamental karena pendidikan tinggi itu betul-betul bisa mengangkat harkat dan kesejahteraan dari keluarga dhuafa,” sebut Dani.

Dani yakin, pendidikan menjadi salah satu kunci untuk dapat merubah hidup ke arah yang lebih baik lagi. Tentunya, para mahasiswa harus lebih bekerja keras lagi menjadi sarjana.

“Karena dengan pendidikan, mereka punya wawasan, informasi dan jaringan hanya yang penting jangan asal dapat sarjananya saja, tetapi sarjana plus,” tegasnya.

Menurutnya, menjadi sarjana plus yaitu sarjana yang punya komitmen, karakter, kemampuan dan kemandiri yang kuat. Sehingga bisa merubah nasib keluarga yang lebih baik lagi kedepannya.

Dia juga berharap, mereka yang mendapatkan beasiswa perguruan tinggi itu memiliki kesadaran mengenai arti tanggungjawab terutama, karena program pendidikan perguruan tinggi yang diraihnya merupakan titipan umat.

“Saya harapkan, 30 orang yang mendapatkan beasiswa itu, menyadari tangungajwabnya karena zakat ini dana dari umat dan mereka harus paham dana pendidikan ini dari umat sehingga beranggungjawab kepada umat,” ujar Dani.

Dengan begitu, Pj Bupati Bekasi berpesan agar mereka yang telah meraih beasiswa dari Baznas Kabupaten Bekasi ini dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu, meraih prestasi sehingga selesai kuliah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan mudah

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bekasi, Samsul Bahri menjelaskan, jumlah peserta yang daftar pada program ini mencapai 107 orang. Setelah seleksi dan memenuhi syarat, tercatat yang lolos hanya 100 orang.

“Ya setelah diverifikasi ternyata yang 7 itu bukan KTP Kabupaten Bekasi,” jelas Samsul.

Mereka yang memenuhi syarat akhirnya mengikuti ujian tertulis dan wawancara sebanyak 95 orang. 

“Sisanya yang lima orang ini tidak bisa ikut karena ada masalah pada transportasi, ada yang motor mogok dan lainnya,” katanya.

Baznas Kabupaten Bekasi mengakui dari para peserta itu memiliki tes kemampuan akademi yang cukup baik. Namun karena terkendala dengan jumlah hanya 30 kuota, akhirnya dipilih para peserta terbaik.

Bahkan, pada tes seleksi calon mahasiswa itu, Baznas juga menemui peserta kembar, dimana keduanya lolos seleksi. 

“Kami juga sangat menyayangkan karena kuota terbatas ini, akhirnya kami berikan pemahaman sesuai dengan program, akhirnya peserta yang kembar itu dipilih hanya satu orang saja,” terang Samsul.  ***