Ribuan Hamster Positif Covid, Hong Kong Minta Aktivis Tak Halangi Pemusnahan

Ribuan Hamster Positif Covid, Hong Kong Minta Aktivis Tak Halangi Pemusnahan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Otoritas Hong Kong akan membunuh lebih dari 2.000 hamster dan melarang impor hewan kecil usai pekerja toko hewan peliharaan, pembeli dan setidaknya 11 hamster positif Covid-19 varian Delta.

Pejabat Hong Kong mengatakan masih belum mengetahui secara jelas virus bisa menular ke manusia melalui hamster.

Namun, pemerintah memperingatkan peningkatan kemungkinan penularan virus corona dari hewan ke manusia. Kemungkinan ini mencuat setelah pemerintah menemukan lebih banyak kasus Covid yang terkait dengan toko hewan peliharaan di sekitarnya.

Pemerintah mendeteksi klaster toko hewan peliharaan saat pekerja di toko hewan Little Boss di distrik Causeway Bay terkonfirmasi positif Covid-19 varian Delta pada Senin (17/1). Penelusuran lebih lanjut menunjukkan 11 hamster terinfeksi Covid-19.

Ahli mikrobiologi sekaligus penasihat Covid-19 pemerintah, Yuek Kwok-yung, mengatakan pemusnahan massal diperlukan untuk mencegah bencana.

"Kami punya alasan untuk meyakini bahwa sumber (wabah) berasal dari gudang berisi lebih dari 1.000 hamster yang saling berdekatan," kata Yuek.

Seorang petugas satwa liar meninggalkan toko hewan peliharaan setelah Hong Kong berencana membunuh 2.000 hamster untuk mencegah penyebaran covid.

Pemerintah Hong Kong memperingatkan aktivis pencinta hewan agar tak mengganggu rencana pemusnahan hamster atau hewan kecil lain yang positif Covid-19.

"Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (ACFD) meminta agar mereka berhenti menghalangi (langkah kami)," demikian pernyataan ACFD yang dikutip AFP, Jumat (21/1).

ACFD merilis pernyataan ini setelah sejumlah aktivis memprotes rencana Hong Kong untuk memusnahkan sekitar 2.000 hamster usai 11 hewan terinfeksi Covid-19.

Para pencinta hewan lantas berjaga di sekitar fasilitas pengumpulan hamster untuk mencegah pemilik menyerahkan binatang itu.

Pemerintah pun meminta penduduk menyerahkan hamster yang diimpor sejak 22 Desember untuk dites Covid-19. Mereka berencana akan melakukan euthanasia hamster-hamster itu demi mencegah penyebaran lebih lanjut.

Saat ini, tidak ada hukuman bagi pemilik hamster yang membeli hewan itu setelah 22 Desember. Namun, pejabat kesehatan menyatakan Hong Kong memiliki mekanisme hukum untuk menjamin penyerahan wajib tersebut.

Diketahui Lebih dari 20.000 orang telah menandatangani petisi online terbesar yang mendesak pemerintah untuk tidak memusnahkan hewan tersebut. Beberapa pengguna media sosial mengatakan banyak hamster mungkin telah dibeli sekitar liburan sebagai hadiah untuk anak kecil.

"Hamster adalah keluarga kami, semua orang harap berpikir rasional, jangan menyerah karena satu insiden," kata Hamster Concern Society, sebuah organisasi sukarelawan di Hong Kong.***

Seorang petugas polisi berjaga di luar toko hewan peliharaan yang ditutup setelah beberapa hamster peliharaan dinyatakan positif Covid-19 di Hong Kong pada 18 Januari