Saat Ibadah kepada Tuhan Terganggu COVID-19

Saat Ibadah kepada Tuhan Terganggu COVID-19
Lihat Foto
WJtoday - Sejumlah negara terpaksa menutup tempat ibadah dan wisata religi agar pengunjung tak tertular virus corona. Penyebaran virus corona terbilang cepat. Hanya bersentuhan tangan dengan pasien corona, maka virus mudah berpindah dan menular.

Untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran virus, sejumlah tempat ibadah dan wisata religi akhirnya ditutup. Meski begitu, umat tetap mengerti keputusan penutupan tempat ibadah, demi mencegah penyebaran virus corona:



Arab Saudi Melarang Umrah untuk Sementara
Arab Saudi untuk sementara melarang ibadah umrah ke Makkah dan Madinah bagi seluruh warganya dan mereka yang tinggal di negara itu karena wabah corona.

Kantor berita pemerintah, SPA, mengatakan keputusan itu akan dikaji secara reguler dan bisa berubah sewaktu-waktu.

"Berdasarkan rekomendasi dari komite yang ditunjuk untuk memantau virus corona, diputuskan pelarangan ibadah umrah untuk warga dan penduduk yang tinggal di Saudi," kata SPA, mengutip sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri Saudi, seperti dilansir laman Middle East Eye, pada Kamis 5 Maret 2020.

"Warga juga dilarang mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah," kata kicauan Kementerian Luar Negeri Saudi.

Keputusan untuk melarang warganya beribadah umrah ke Makkah dan Madinah ini diambil setelah pekan lalu Saudi melarang umrah jemaah dari negara yang terdampak corona, termasuk Indonesia.



Iran Menghentikan Salat Jumat Sementara
Wabah corona menyebar di Iran. Sejumlah pejabat Iran bahkan terinfeksi virus tersebut. Iran berada di posisi ke empat dimana jumlah kasus yang terkonfirmasi sebanyak 2.336 dengan 77 kematian, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, Iran memberhentikan sementara salat Jumat di negaranya. Penghentian salat Jumat dilakukan di 23 ibu kota dari 31 provinsi di Iran, termasuk Teheran.

Menutup Kota-Kota Suci di Iran
Tak hanya pembatalan salat Jumat, Iran juga menutup kota-kota suci di negaranya, yakni Muslim Qom dan Mashhad. Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan kepada TV pemerintah, pengunjung ke situs-situs suci hanya boleh "berdoa dan pergi". "Tidak diizinkan melakukan pertemuan di dalam kuil," katanya.

Meski begitu, pihak berwenang Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran belum ada rencana untuk mengkarantina setiap kota atau distrik, meskipun jumlah kasus corona meningkat tajam dalam waktu singkat.

Pemerintah hanya memperpanjang penutupan universitas dan bioskop dan melarang sementara acara budaya, olahraga, dan konferensi.



Gereja di Korea Selatan Diduga Jadi Sumber Penyebaran Corona
Sebagian besar dari lebih dari 4.000 kasus wabah Korea Selatan yang dikonfirmasi, yang terbesar di luar China dan masih terus berkembang, telah dikaitkan dengan Gereja Shincheonji Yesus, sebuah komunitas rahasia yang didirikan oleh Lee Man-hee, pemimpin Gereja Shincheonji Yesus.

Banyak yang menyalahkan sifat rahasia gereja dan kondisi yang padat di layanan untuk sejumlah besar kasus yang terkait dengannya.

Lee Man-hee meminta maaf, berlutut dan membungkuk di sebuah konferensi pers. "Meskipun tidak disengaja, banyak orang telah terinfeksi. Kami melakukan upaya terbaik kami, tetapi tidak dapat mencegah semuanya," kata Lee.

Jaksa penuntut di Korea Selatan menyelidiki Lee atas kemungkinan tuduhan kelalaian besar.

Gereja dan Kuil di Korea Selatan Ditutup
Sejumlah gereja di Korea Selatan ditutup karena penyebaran virus corona. Sebagai gantinya, jemaat gereja melakukan ibadah melalui Youtube. Di Seoul, sejumlah jemaat dari Gereja Yoido Full Gospel memberikan khotbah bagi 560.000 pengikutnya di YouTube.

"Saya telah mendengar tidak akan ada layanan, tetapi hanya datang untuk memeriksa karena saya tinggal di dekatnya, tapi ya, itu sangat kosong," kata Song Young-koo, salah satu jemaat gereja.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah selama 236 tahun, gereja Katolik Korea Selatan memutuskan untuk menghentikan massa di lebih dari 1.700 lokasi di seluruh negeri. Kuil-kuil Buddha juga membatalkan acara, sementara gereja-gereja besar Kristen melakukan khotbah melalui Youtube.***