Sarana Irigasi yang Baik Menopang Produktivitas dan Pendapatan Petani

Sarana Irigasi yang Baik Menopang Produktivitas dan Pendapatan Petani
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Cucu Sugyati mengungkapkan, ketersediaan sarana irigasi guna menopang produktivitas pertanian perlu mendapat perhatian serius. 

Pasalnya masih cukup banyak sarana irigasi di wilayah Jabar dalam kondisi rusak.

"Karena rusak, sehingga kurang berfungsi dengan baik yang pada ujungnya berpengaruh pada produktivtas hasil pertanian" kata Cucu di Bandung, Selasa  (16/11/2021).

Cucu menambahkan, pihaknya intens  memperhatikan nasib masyarakat petani yang benar-benar membutuhkan air. Karena menurutnya ini terkait dengan isu ketahanan pangan, dan kesejahteraan para petani.

"Hal itu tidak boleh berlarut dibiarkan terjadi mengingat Jabar merupakan lumbung padi nasional." tegas Cucu.

Selain itu, dia mengutarakan, ketersediaan sarana irigasi semakin dirasakan penting ketika musim kemarau. Sebab banyak air terbuang percuma akibat kondisi saluran irigasi yang rusak. 

“Sangat penting,karena  irigasi yang  mencukupi serta memadai akan berdampak pada produktivitas petani,” ujar legislator dari Patai Golkar ini.

Dia pun menjelaskan, masalah ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan para pertani secara ekonomi.

"Jika para petani tak mampu menggarap lahannya secara maksimal karena masalah irigasi, maka tentunya pendapatan panen mereka pun tak akan maksimal. Ini menyangkut masalah ekonomi dan kesejahteraan mereka." pungkasnya.

Pihaknya pun mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan merehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada. Hal ini sebagai upaya meningkatkan produktivitas pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan.

Salah satu pekerjaan rehabilitasi daerah irigasi skala besar yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah modernisasi Jaringan Irigasi Rentang di Provinsi Jawa Barat yang mengairi areal pertanian seluas 87.840 Ha di tiga kabupaten.

Yakni Kabupaten Majalengka seluas 1.094 Ha, Kabupaten Cirebon seluas 20.571 Ha dan di Kabupaten Indramayu seluas 66.175 Ha dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk yang besar.  ***