Sekjen PBNU Minta Tak Pilih Paslon yang Didukung Ba'asyir & Amien Rais, Ini Kata Cak Imin

Sekjen PBNU Minta Tak Pilih Paslon yang Didukung Ba'asyir & Amien Rais, Ini Kata Cak Imin

Westjavatoday,Pasuruan - Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menyerukan agar masyarakat tidak memilih capres yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir dan Amien Rais.

Gus Ipul menjelaskan alasannya. Menurutnya, capres yang bakal dipilih harus benar-benar mencerminkan cara berpikir dan bermazhab ahlussunah waljamaah (aswaja).

“Pastikan bahwa paslon yang kita pilih itu sesuai dengan cara bermazhab dan berpikirnya NU. Pilih dan pilah semua info yang ada agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoaks,” jelas Gus Ipul di Pasuruan, Jawa Timur.

Warga NU, kata Gus Ipul, diharapkan bisa mengetahui secara pasti calon mana yang seiring sejalan dengan kepentingan Indonesia dan kepentingan NU.

“Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Ba'asyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga,” kata Wali Kota Pasuruan ini.

Kelompok yang selama ini berseberangan dengan NU harus dihindari.

Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU apalagi cuma diiming-iming posisi wakil presiden. Jangan mau pilih kelompok ini,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul tak menyebutkan nama paslon yang dimaksudnya. Namun, pernyataannya mengarah ke paslon 01 Anies-Muhaimin (AMIN).

Diketahui Capres yang didukung oleh Ba'asyir dan Amien adalah paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Lebih jauh, Gus Ipul mendorong agar warga NU menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari. Warga NU diminta bijak dalam menentukan pilihannya.

“Kita ingin warga NU mencoblos pada tanggal 14. Kita berharap semua warga NU hadir dan menggunakan hak pilihannya dengan sungguh-sungguh memperhatikan semua paslon yang ada,” kata Gus Ipul.

Terkait pilihan di Pilpres 2024, Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyentil keras Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

"Saya kira itu mengada-ada," kata Cak Imin di Jakarta, Rabu, 17 Januari.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, pernyataan Gus Ipul tak sejalan dengan sikap PBNU yang memilih netral dalam Pemilu 2024.

"Tidak konsisten dengan statement sebelumnya bahwa PBNU netral. Keberpihakan itu memalukan. Karena sejak awal PBNU itu seharusnya tak harus berpihak," tegas Cak Imin.

Gus Ipul dan Muhaimin sama-sama keponakan pendiri PKB, Gus Dur, tapi kemudian berselisih jalan seiring perpecahan di tubuh PKB. Hingga kemudian Gus Ipul hengkang ke PPP.***