Sempat Tutup Jalan di depan Gedung DPR RI, Masa HMI Bubarkan Diri

Sempat Tutup Jalan di depan Gedung DPR RI, Masa HMI  Bubarkan Diri
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta  - Sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sempat menutup ruas jalan saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin sore.

Massa dari HMI tersebut satu per satu berdatangan dengan membawa sejumlah bendera berwarna hijau dan para orator menaiki mobil komando beserta pengeras suara.

Beberapa dari mereka sempat menaiki pagar Gedung DPR/MPR RI untuk memasang poster demonstrasi yang berisikan tuntutan dari demonstran.

Pukul 16.18 WIB, pengunjuk rasa juga sempat membakar sebuah ban mobil di depan Gedung DPR sehingga menimbulkan kepulan asap di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, pengunjuk rasa mulai menutup Jalan Gatot Subroto pada pukul 17.08 WIB hingga sempat menimbulkan keramaian dan terjadi kemacetan lalu lintas.

Tak lama kemudian, aparat kepolisian mengamankan situasi dan kembali memasang kerucut lalu lintas dengan rapi di depan Gedung DPR/MPR RI sehingga keadaan kembali kondusif.

Pukul 17.25 WIB, Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mulai meninggalkan Komplek Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat

Berakhirnya aksi ditandai dengan mobil komando yang dinaiki para orator mundur meninggalkan lokasi diikuti para demonstran.

Sejumlah petugas Penanganan  Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) berpakaian oranye kemudian membersihkan sampah-sampah yang ditinggalkan di lokasi aksi.

Ruas Jalan Gatot Subroto yang berada di depan Gedung Parlemen kemudian dipenuhi kendaraan roda dua hingga empat yang padat merayap.

Beberapa pedagang makanan dan minuman juga membubarkan diri usai para demonstran membubarkan diri.

Personel Kepolisian kemudian berangsur meninggalkan lokasi dengan memasukkan kerucut lalu lintas (traffic cone) ke dalam mobil.

Dalam aksi itu, Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama menyampaikan sejumlah tuntutan saat unjuk rasa tersebut.

Yakni menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat dan meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik.

Selanjutnya mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum.***