Korban Keracunan di Cimahi Setelah Santap Nasi Kotak Acara Reses Anggota DPRD Mencapai 300 Orang

Korban Keracunan di Cimahi Setelah Santap Nasi Kotak Acara Reses Anggota DPRD Mencapai 300 Orang
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Diberitakan sebelumnya, sekitar 350 warga dari beberapa RW di Kelurahan Padasuka pada Sabtu (22/7/2023) menghadiri kegiatan reses yang digelar oleh anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PPP.

Mereka kemudian mengonsumsi nasi kotak yang disediakan panitia bahkan hingga membawa makanan tersebut ke rumah dan dikomsumsi oleh keluarga masing-masing.

Namun, pada Minggu dini hari hingga sore, ratusan warga mulai merasakan gejala keracunan massal hingga harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapat pertolongan medis.

Jumlah korban keracunan massal seusai menyantap makanan dalam kegiatan reses anggota DPRD Cimahi Fraksi PPP terus bertambah.

Hingga Senin (24/7/2023) dini hari tadi, suasana mencekam masih terasa di Kelurahan Padasuka. Suara ambulans berbunyi dan terlihat silih berganti berlalu lalang dijalanan mengantarkan para korban menuju rumah sakit yang ada di Kota Cimahi.

Ratusan korban kini dirawat di semua rumah sakit yang ada di Kota Cimahi, seperti RSUD Cibabat, RS Mitra Kasih, RS Dustira, dan rumah sakit lainnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keracunan massal diduga akibat makanan saat kegiatan reses salah satu anggota DPRD Kota Cimahi di Kelurahan Padasuka yang berisi nasi, telur balado dan ayam suwir pada Sabtu tersebut.

Sampai saat ini, dikabarkan korban keracunan sudah sekitar 300 orang dari sekitar 350 peserta yang hadir saat kegiatan reses. Korban berasal dari tiga kelurahan yakni Kelurahan Setiamanah, Kelurahan Cimahi, dan Kelurahan Padasuka.

Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan pun turun langsung ke lapangan untuk meninjau penangan yang dilakukan pihak RS pada Minggu (23/7/2023) malam. Dikatakan, Pemkot Cimahi sampai saat ini masih terus mendata warga yang mengalami keracunan karena datanya terus berubah.

"Dari data yang masuk jumlahnya lumayan cukup banyak, mungkin di atas 150 orang (yang dibawa ke rumah sakit). Datanya terus berubah-ubah, ada yang keluar masuk," kata Dikdik saat ditemui di RSUD Cibabat.

Hingga malam tadi, penanganan pasien terus diupayakan pihak medis. Dikdik meminta semua rumah sakit di Cimahi untuk bisa mengutamakan penanganan terhadap pasien-pasien dengan gejala yang hampir serupa terlebih dahulu.

"Terbagi di semua rumah sakit. Kita utamakan penanganannya, dan kita akan pantau kembali perkembangannya. Pasien sudah tertangani semua, kondisinya semua relatif membaik," ucap Dikdik.

Sementara itu, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Kasih, Dewi mengatakan dari sore hingga malam, tercatat ada lebih dari 80 pasien keracunan massal yang datang dan ditangani pihaknya.

"Sementara data kasar di kami, itu ada lebih dari 80 kasus. Yang dirawatinapkan itu ada 50-an, yang dirawat jalan ada 30-an, beberapa kami rujuk karena kapasitas kami sudah penuh," kata Dewi.

Lebih jelas, kata Dewi, hingga malam rata-rata keluhan pasien dalam kasus ini mengalami dehidrasi sedang dengan gejala nyeri perut, BAB cair, muntah, hingga demam.

"Untuk kondisinya rata-rata dehidrasi sedang, tidak ada yang berat. Penanganan diutamakan untuk orang tua dan anak kecil karena dehidrasinya cepat. Untuk yang tidak ada muntah hanya disuntik dan berobat jalan, yang muntah berulang akan diinfus dan dirawat inap, terutama anak dan orang tua di atas 60 tahun," ungkap Dewi.

Pasien masih berdatangan ke Puskesmas Padasuka dengan keluhan sakit pada perut dan mual. Ambulans pun beberapa kali pulang pergi mengantarkan pasien.

Pihak Puskesmas melakukan observasi, untuk melihat kondisi para korban. Jika kondisinya baik, mereka akan dipulangkan untuk rawat jalan.

Akan tetapi bagi yang masih harus menerima perawatan lanjutan, mereka akan dirujuk ke rumah sakit dengan diantar ambulans. Sejak pagi sampai pukul 11.00 WIB, ada belasan orang pasien yang datang ke Posko.

Para pasien tersebut ketika datang langsung diobservasi mulai dari tensi, kadar oksigen, dan cek lab (darah). Jika hasil pemeriksaan pasien terlihat bagus, mereka akan dibekali obat untuk perawatan di rumah. Akan tetapi jika berat seperti ada demam, sesak, sulit bernafas, itu kita langsung rujuk ke RS.***