SPAM di Jatigede Sumedang Segera Dibangun

SPAM di Jatigede Sumedang Segera Dibangun

WJtoday, Sumedang - Pemkab Sumedang dan Perumda Air Minum Tirta Medal Sumedang bersedia melanjutkan kesepakatan terkait tarif air minum dari proyek KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Metropolitan Cirebon Raya sebesar Rp3.390 per meter kubik. 

Harga pembelian air curah itu diberlakukan pada tahun 2029 setelah pelaksanaan konstruksi.

"Hasil kajian kami, pembelian air curah sebesar Rp3.390 per meter kubik itu masih dalam interval kemampuan membeli oleh Perumda Air Minum Tirta Medal Sumedang," kata Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman dalam rilis, dikutip Selasa (18/3/2024).

Menurutnya, Perumda Tirta Medal akan menyesuaikan tarif secara berkala pada tahun 2029 dapat menjual dengan tarif berdasarkan harga pembelian air curah Rp 3.390 per meter kubik. 

“Sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kawasan Metropolitan Cirebon Raya sudah lama direncanakan dengan menggunakan sumber air baku dari Bendungan Jatigede," sebutnya.

Tahun 2024, Proyek SPAM Regional Metropolitan Cirebon Raya Tahap I segera dibangun. SPAM Regional Cirebon Raya atau SPAM Jatigede merupakan proyek penyediaan air minum yang direncanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kapasitas penyediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Jawa Barat.

Khususnya di 5 kabupaten/kota di wilayah Cirebon raya yaitu, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Indramayu. Air baku berasal dari Sungai Cimanuk dengan kapasitas suplai air 1.500 liter/detik.

Sementara itu, Kadis Perkim Jabar Indra mengatakan, pihaknya datang ke Sumedang untuk memperjelas terkait Kawasan Metropolitan Cirebon Raya dan melanjutkan kesepakatan terkait usulan tarif air minum dari Proyek KPBU SPAM Regional Metropolitan Cirebon Raya. 

“Pemkab Sumedang  memberikan tanggapan positif terkait dengan proyek ini. Proyek ini sudah 7 sampai 8 tahun ke belakang direncanakan, dan diharapkan tahun 2024 proyek ini bisa dibangun dan dinikmati oleh masyarakat sesegera mungkin," tutur Indra.  ***