Sri Mulyani Didaulat Sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific 2020

Sri Mulyani Didaulat Sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific 2020
WJtoday.com - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani terpilih sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific Tahun 2020 atau Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik dari Majalah Global Markets. 

Kabar ini mengejutkan lantaran di tengah krisis ekonomi dan kesehatan, ternyata masyarakat Indonesia sedang berada di bawah kendali Menteri Keuangan berpredikat terbaik di kawasan. Tentu melegakan, karena dipastikan kebijakan yang diambil lebih baik ketimbang negara-negara tetangga. 

Walaupun kenyataannya, Indonesia kini sedang dihadapkan ancaman resesi di kuartal III 2020. 

Di mana pada kuartal sebelumnya Indonesia mengalami kontraksi atau tertekan atau pelemahan laju ekonomi hingga minus (-) 5, 32 persen. 

Sementara pada kuartal III diprediksi akan berada di kisaran kisaran minus (-) 1 persen hingga minus (-) 2,9 persen. 

Secara keseluruhan di tahun 2020, Sri Mulyani memprediksi ekonomi Indonesia akan berada di angka minus (-) 0,6 persen hingga minus (-) 1,7 persen. 

Menteri Keuangan memastikan Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Bukan hanya lebih baik dari negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. 
Tapi Indonesia, masih kata Sri Mulyani, lebih baik ketimbang negara-negara maju di Eropa sekalipun, seperti Spanyol dan Inggris. 
Rakyat Indonesia, oleh mantan direktur pelaksana World Bank itu juga diminta untuk tidak khawatir dengan rasio utang Indonesia. 

Dia memastikan bahwa defisit fiskal RI yang pada tahun ini dipatok sebesar Rp1.039,2 triliun atau 6,32 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) masih terjaga. 

Walaupun rasio utang sebesar 38,5 persen PDB di tahun 2020, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan berpredikat terbaik lagi-lagi memastikan bahwa Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara lain. 

Tidak tanggung-tanggung, negara yang dibandingkan Sri Mulyani dalam kasus ini adalah Amerika Serikat, Perancis, Inggris, dan Jepang. 

Jadi seharusnya tidak ada alasan bagi rakyat Indonesia khawatir dengan utang besar saat ini, karena posisi kita masih lebih baik dari negara-negara maju.***