Taliban Izinkan 400 Jenis Olahraga Hanya untuk Pria

Taliban Izinkan 400 Jenis Olahraga Hanya untuk Pria
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Taliban berjanji akan mengizinkan sedikitnya 400 jenis olahraga, namun menolak menjelaskan apakah wanita diizinkan untuk berolahraga atau tidak.

Menyadur Channel News Asia Rabu (15/9/2021), keputusan tersebut disampaikan oleh direktur jenderal olahraga dan pendidikan jasmani Afghanistan Bashir Ahmad Rustamzai.

Rustamzai mengungkapkan pada Selasa (14/9/2021) bahwa Taliban akan mengizinkan 400 jenis olahraga untuk warganya.

"Kami tidak akan melarang olahraga apa pun, kecuali tidak sesuai dengan hukum syariah ... ada 400 jenis olahraga yang diizinkan," kata Rustamzai.

Namun, Rustamzai menolak untuk menjelaskan apakah wanita akan diizinkan untuk ikut berolahraga atau tidak.

"Tolong jangan bertanya lebih banyak tentang wanita," kata Bashir Ahmad Rustamzai kepada AFP.

Mantan presiden Komite Olimpiade Afghanistan era dukungan Barat tersebut ditunjuk Taliban menjadi direktur jenderal olahraga dan pendidikan jasmani.

Pernah menjadi ketua federasi gulat ketika Taliban terakhir berkuasa, Rustamzai kemudian bekerja dengan pemerintah yang didukung Barat.

Mantan atlet gulat tersebut akhirnya keluar dari pemerintahan era presiden Ashraf Ghani setelah berselisih paham dan menuduh terjadinya korupsi.

Rustamzai mengatakan bahwa ada sedikit perubahan dalam praktik olahraga di Afghanistan sesuai dengan hukum Islam. "Itu tidak banyak berubah," katanya.

Rustamzai mencontohkan pemain sepak bola atau petinju harus mengenakan celana pendek di bawah lutut.

Mengenai keputusan perempuan boleh olahraga, Rustamzai mengatakan dia masih menunggu keputusan dari pimpinan tertinggi Taliban.

"Kita bisa membayangkan hal yang sama seperti di universitas: mengizinkan perempuan untuk berolahraga, tetapi terpisah dari laki-laki," kata salah satu penasihatnya.

Pekan lalu, wakil kepala komisi kebudayaan Taliban Ahmadullah Wasiq mengatakan bahwa wanita tidak perlu untuk berolahraga.

"Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan wanita terlihat seperti itu," kata Wasiq kepada SBS Australia.***