Update Covid-19 Nasional: 4.071 Kasus Baru, Total Lebih dari 250 Ribu

Update Covid-19 Nasional: 4.071 Kasus Baru, Total Lebih dari 250 Ribu
WJtoday, Bandung - Pemutakhiran  jumlah  Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah lagi sebanyak 4.071 kasus baru. Dengan demikian, per Senin (22/9/2020) total sudah mencapai  252.923 kasus. 

Dilaporkan dari jumlah total tersebut, sebanyak 184.298 sembuh (bertambah 3.501) dan 9.837 meninggal (bertambah 160).

Sementara itu, hari ini adalah rekor baru tambahan kematian pasien Covid-19 yakni 160 jiwa. Sebelumnya, rekor tambahan kematian tertinggi di Indonesia ada pada 22 Juli 2020 yakni 139 kematian.

Disebutkan pula hari ini ada 43.896 spesimen yang diperiksa dan 109.721 orang suspek. Sementara itu kasus Covid-19 masih sama dengan kemarin yakni telah terdeteksi di 494 kabupaten/kota di total 34 provinsi se-Indonesia.

Pemutakhiran data berdasarkan pembaruan dari Satuan Tugas Covid-19 di Kementerian Kesehatan RI yang diakses dari situs kemkes.go.id, pada Selasa (22/9/2020) pukul 15.30 WIB

Pada Senin (21/9/2020) kemarin, pasien positif Corona di Indonesia mencapai 248.852 orang. Kasus positif tersebut bertambah 4.176 orang dari hari sebelumnya. Dari jumlah akumulasi tersebut, sebanyak 180.797 orang dinyatakan telah sembuh dan 9.677 orang meninggal dunia.

Sebagai informasi, Kasus tambahan harian Covid-19 pecah rekor pada 21 September sebanyak 4.176 kasus. Rekor sebelumnya yakni pada 19 September sebanyak 4.168 kasus.


Sejak awal September, kasus positif Covid-19 bertambah rata-rata 3.000 kasus per harinya. DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus tertinggi disusul Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Syahrizal Syarif pun memperkirakan Indonesia bisa memiliki 500 ribu kasus pada Desember.

"Dengan rata-rata tambahan kasus [Corona] 3.000 sehari maka pertengahan Desember [Indonesia] bisa [mencapai] 500 ribu [kasus]," ujarnya.

Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan  Dokter  Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan Indonesia belum mencapai puncak pandemi  Covid-19 gelombang pertama.

Jika perilaku masyarakat yang masih abai terhadap protokol kesehatan kala melakukan aktivitasnya sehari-hari. IDI menyebut, jika hal ini masih terus terjadi maka Indonesia akan menjadi episentrum COVID-19 dunia.

"Indonesia bahkan belum mencapai puncak pandemi gelombang pertama pandemi ini dikarenakan ketidakdisiplinan protokol kesehatan yang masif. Apabila hal ini terus berlanjut, maka Indonesia akan menjadi episentrum Covid dunia," ujar Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Khumaidi melalui rilisnya, Jumat (18/9/2020).

Adib pun menambahkan, alih-alih memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, minimnya penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari justru akan berdampak negatif pada ekonomi jangka panjang.

"Pandemi ini tidak akan pernah berakhir apabila tidak disertai peran serta semua elemen masyarakat. Dan hal ini tentunya juga akan berdampak negatif bukan hanya pada kesehatan, namun juga ekonomi secara berkepanjangan," tuturnya.  ***