Warga Saudi Kritik Pemerintah yang Hukum Mati Ulama, Namun Beri Panggung Penghina Nabi

Warga Saudi Kritik Pemerintah yang Hukum Mati Ulama, Namun Beri Panggung Penghina Nabi

WJtoday, Jakarta - Para pengguna media sosial nengecam rapper asal Australia Iggy Azalea karena lirik lagunya dinilai mengejek nabi dan menyerukan orang-orang “sujud kepada Dewi” saat penampilannya di Arab Saudi pekan lalu.

Namun, sejumlah netizen menyindir pemerintah Arab Saudi karena mengizinkan rapper Iggy Azalea tetap manggung meski dinilai telah menghina Islam selama penampilannya berlangsung itu.

Arab Saudi memang semakin terbuka terhadap hiburan, sebagai bagian dari Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sebuah upaya untuk mendiversifikasi kerajaan tersebut dari minyak dan menyambut lebih banyak wisatawan. Namun, pertunjukan tersebut mengejutkan banyak orang karena karena Arab Saudi sebelumnya telah memenjarakan orang-orang karena mempromosikan “kemurtadan, ketidakpercayaan, dan ateisme”.

Iggy tampil sebagai bintang tamu utama dalam turnamen esports Gamers8 pada Jumat pekan lalu. Penampilan Iggy membuat banyak netizen protes lantaran sempat meminta penonton tunduk kepadanya.

"Wahai perempuan, mari berteriak, ini adalah dunia milik wanita. Tunduk lah kepada seorang dewi," kata Iggy kepada penonton melalui cuplikan klip penampilannya yang tersebar di media sosial.

Selain itu, lagu-lagu Iggy juga selama ini terkenal berlawanan dengan nilai-nilai Islam. Salah satu lagunya bahkan berisikan lirik berbunyi "berkhotbah tentang Nabi, tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan kita (perempuan), sujud lah kepada dewi."

Lagu yang ditampilkan Iggy itu pun sontak memicu kecaman dari netizen Saudi.

Salah satu pengguna X, dahulu Twitter, merasa heran pemerintah yang secara de facto dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) tersebut tetap mengizinkan Iggy tampil.

Di sisi lain, ia juga menyinggung otoritas Saudi yang belakangan makin getol menghukum mati ulama dan akademisi yang mengkritik rezim penguasa dengan tuduhan terorisme.

Baru-baru ini juga terungkap bahwa Pengadilan Kriminal Arab Saudi menghukum mati Mohammad al Ghamedi karena mengkritik korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) melalui media sosial X. Pria itu juga membela ulama-ulama yang dipenjara selama interogasinya.

Banyak pengguna media sosial yang menyuarakan pendapatnya tentang konser Azaela secara online.

"Arab Saudi baru saja memvonis hukuman mati seorang pengguna akun anonimus dengan hanya memiliki 10 pengikut karena mengkritik MbS. Sementara itu, Iggy Azalea tampil di sebuah konser di Riyadh di mana dia menghina Allah dan Nabi-nya di depan ribuan orang," kata netizen tersebut seperti dikutip Middle East Eye.

"Dan tidak ada seorang pun yang menganggap Iggy Azalea harus dihukum mati. Intinya hal ini menunjukkan prioritas penguasa ketika dia menganggap seseorang yang mengejeknya adalah kejahatan yang lebih berat daripada penistaan terhadap agama."

Sementara itu, beberapa netizen juga menyindir tidak ada sheikh dan ulama yang bisa "meluruskan" masalah ini lantaran sebagian besar pemuka agama itu telah dipenjara MbS.

"Di mana semua sheikh Saudi yang bisa meluruskan fenomena ini? Oh, mereka semua ada di dalam penjara," kata seorang netizen.

Sementara itu, penampilan Iggy Azalea di Saudi ini memang mengejutkan banyak orang lantaran bahasa yang digunakannya kerap vulgar dan frontal. Sementara itu, selama ini Saudi kerap memenjarakan orang-orang yang dianggap mempromosikan "kemurtadan, ketidakpercayaan terhadap Islam, dan ateisme."

Salah satu pengguna sosmed bahkan mencap Igy Azalea sebagai "pelacur" dan "bintang porno OnlyFans".

Beberapa netizen lainnya juga mengkritik lirik-lirik lagu rapper kelahiran Australia itu sebagai pelanggaran berat terhadap norma Islam dan budaya Saudi.

Sementara itu, sejauh ini, Saudi memang telah menangkap enam ulama yang dinilai mengancam kekuasaan kerajaan. Mayoritas ulama ini ditangkap lantaran dinilai memberi khotbah "yang tidak sejalan" dengan aturan. Sebagian besar dari ulama ini memang pernah mengkritik pemerintah.

Pada 2019, Saudi juga menghukum mati tiga ulama ternama. Arab Saudi telah lama dipandang sebagai negara Islam yang konservatif lantaran menerapkan hukum Islam yang ketat.

Namun, sejak MbS diangkat sebagai Putra Mahkota pada 2017 lalu, Saudi berupaya mengubah citra sebagai negara yang lebih ramah, terutama bagi investasi asing.

Dengan Saudi Vision 2030-nya, MbS mencoba mengembangkan sektor pariwisata dan hiburan di Saudi supaya lebih banyak mendatangkan investor asing. Sejak itu, Saudi pun mencabut sejumlah aturan yang ketat soal dunia hiburan seperti membolehkan lagi bioskop hingga mengizinkan perempuan menonton konser dan pertandingan di stadion.

Selain Iggy Azalea, bintang Barat seperti Black Eyed Peas, Sean Paul, Enrique Iglesias, hingga David Guetta juga telah tampil dan menggelar konser di Saudi.***