2 Dokter Warga Jabar Meninggal Dunia karena Covid-19

2 Dokter Warga Jabar Meninggal Dunia karena Covid-19
WJtoday, Jakarta - Jumlah tenaga medis, khususnya dari kalangan dokter yang meninggal akibat terpapar Covid-19 bertambah.

Kali ini, 3 dokter dikabarkan meninggal setelah dinyatakan positif terpapar virus Corona. Dari 3 dokter yang tengah menangani pandemi Corona tersebut, 2 di antaranya merupakan warga Jabar. Keduanya, yakni dr Adi Mirsa Putra asal Bekasi dan dr Djoko Judodjoko asal Bogor, Sedangkan satu lagi, yakni dr Hadio, warga Bintaro, Jakarta Selatan.

Dokter Adi Mirsa dan Hadio sempat mendapat perawatan RSUP Persahabatan. Sedangkan dr Djoko meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

"Untuk datanya saya belum dapat, tapi nanti untuk rinciannya akan disampaikan Bu Dirut," kata Kepala Humas RSUP Persahabatan Eryuni Yanti, dikutip Antara, Minggu (22/3/2020) dini hari, .

Cuitan dr Pandu Priono melalui akun Twitter-nya, yang mengabarkan bahwa dr Djoko Judodjo meninggal dunia karena Covid-19. (foto: twitter/drpriono) 

Kabar meninggalnya dr Djoko, pertama kali disampaikan dr Pandu Priono melalui akun Twitter-nya, @drpriono. Dalam cuitannya, dia menyebut dokter Djoko diduga terpapar Covid-19 saat menangani pasien yang terinfeksi virus serupa.

"Selamat jalan mas Koko, maafkan saya belum berhasil mendorong agar pemerintah @jokowi serius mengatasi pandemi covid19. mas terinfeksi karena aktif beri layanan. Banyak petugas kesehatan yang terinfeksi & pergi, minimnya APD sulit dimaafkan. Tidak cukup bicara, kita semua berbuat,” cuit @drpriono dengan mengunggah foto dr Djoko Judodjoko, Sabtu (21/3/2020) malam.

Kabar meninggalnya ketiga dokter karena Corona ini pun dibenarkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih. Dia mengakui mendapat informasi ada 3 orang. Namun pihaknya baru mengonfirmasi 2 dokter. “Cuma dari 3 dokter, 1 dokter belum terlacak, baru 2 yang terlacak,” ujar Daeng, dikutip Tribunnews, Sabtu (21/3/2020) malam.

Kedua dokter tersebut, yakni berasal dari Bogor dan Bekasi yang meninggal di 2 rumah sakit di Jakarta.  "Iya betul itu, saya sudah konfirm ke kawan-kawan. Satu di (warga) Bogor, satu di Bekasi,” imbuhnya.  

Kedua dokter tersebut, kata Daeng, meninggal dunia pada Jumat (20/3/2020) dan Sabtu (21/3/2020). “Yang satu (dokter meninggal) kemarin (Jumat, 20/3/2020), yang satu baru hari (Sabtu, 21/3/2020) ini,” ujarnya.

Menurut Daeng, keduanya meninggal dunia setelah dirujuk ke 2 rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. “Meninggalnya di RSPAD (Gatot Soebroto), satu di RS Persahabatan,” imbuhnya.

Daeng pun memastikan keduanya positif terpapar virus Corona. “Iya (positif Covid-19),” tegasnya.

dr Djoko Sempat jadi Direktur Rumah Sakit Bogor Medical Center 
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengaku sudah mendengar kabar ada warganya yang seorang dokter meninggal dunia akibat Corono. Dedie mengaku mengetahuinya dari media sosial.

Namun Dedie belum berani memastikan apakah benar dr Djoko Judodjoko meninggal karena terjangkit Covid-19. Sebab, ihaknya belum mendapat laporan dari Badan Litbang Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

“Sampai sekarang belum ada laporan soal itu. Jadi, kami nggak bisa bilang apa beliau kena Corona. Kami nggak mau gegabah, meski saya dapat informasi ini dari siang dan kabarnya beliau meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta,” ucap Dedie, Sabtu (21/3/2020) malam.

Dedie pun sudah meminta Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk berkoordinasi dengan Balitbangkes Kementerian Kesehatan guna mencari tahu informasi ini.

Soal sosok dr Djoko, Dedie menyebut jasanya begitu besar dalam dunia kesehatan di Bogor. Diketahui, Djoko sempat berdinas di Rumah Sakit Bogor Medical Center sebagai dokter bedah dan menjabat direktur.

“Beliau ini keluarganya tinggal di Bogor, tapi akan kami pastikan apakah KTP-nya di sini atau bukan. Yang jelas, beliau dituakan di kalangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bogor,” ucap Dedie.

Kasus Pertama Dokter Meninggal karena Corona
Sebelumnya, sudah ada seorang dokter yang juga meninggal karena virus Corona. Dokter berinisial UMT meninggal di RSUP H Adam Malik, Kota Medan, Selasa (17/3/2020) malam. Dia sempat masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan UMT dinyatakan positif Covid-19. UMT merupakan dokter pertama di Indonesia yang meninggal dunia setelah positif terpapar virus Corona.

"Kita sangat prihatin kemarin tanggal 17 Maret satu pasien PDP, saya tegaskan, satu pasien PDP meninggal dunia. Mungkin namanya sudah tahu, namanya UMT, dokter UMT, saya singkat walau sudah ada di publik dan pada saat meninggal posisinya adalah PDP sambil kita menunggu hasil lab Balitbang Kementerian Kesehatan," kata Kepala Pelaksana Gugus Tugas Covid-19 Sumut, Riadil Akhir Lubis, Rabu (18/3/2020).

Riadil menyebut UMT memiliki riwayat perjalanan ke Yerusalem dan Italia bersama rekan-rekannya. UMT masuk ke masuk ke RSUP, sepekan sebelumnya.

Selain dokter, virus Corona juga merenggut nyawa tenaga medis lainnya, yakni kalangan perawat. Dilaporkan seorang perawat asal Bekasi meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona. 

Dia positif Corona dan meninggal setelah merawat pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sebelum meninggal, dia sempat masuk kategori PDP Corona.

Setelah 3 hari dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja, dia kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, dan meninggal dalam waktu kurang dari 24 jam masa perawatan. Di Jakarta sendiiri tercatat ada 25 perawat yang dinyatakan positif terpapar virus Corona.  ***