Agar Tidak Timbulkan Hoaks, Usut Tuntas Kasus 40 Anggota KPPS Keracunan di Cilacap

Agar Tidak Timbulkan Hoaks, Usut Tuntas Kasus 40 Anggota KPPS Keracunan di Cilacap

WJtoday, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas kasus keracunan pada 40 Anggota KPPS di Cilacap, Jawa Tengah, saat mengikuti bimtek KPPS.

“Kejadian keracunan ini sangat memprihatinkan mengingat penyelenggaraan pemilu 2024 tinggal menghitung hari saja. Seharusnya hal-hal yang berpotensi mengganggu stabilitas dan konsentrasi pemilu 2024 dapat dihindari,” kata Netty dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (1/2/2024).

“Kepolisian harus mengusut tuntas kasus keracunan massal anggota KPPS di Cilacap, Jawa Tengah. Kita tahu, peran KPPS sangat penting dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu. Jika ada hal buruk menimpa KPPS tentu dapat menimbulkan persoalan,” tambahnya.

Menurut Netty, pengusutan kasus harus dilakukan secara tuntas dan transparan agar tidak menimbulkan kabar hoax. 

"Jangan ada  hoax beredar seperti soal kecurigaan adanya unsur kesengajaan meracuni.  Ini akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada penyelenggaraan pemilu," jelasnya. 

Selain itu, Netty juga meminta agar Kementerian Kesehatan dan KPU menata pengawasan kesehatan untuk para KPPS. 

“Selain faktor kelelahan, faktor makanan yang bersih, higienis dan sehat juga harus diperhatikan. Anggota KPPS rentan keracunan makanan karena dalam setiap event tersedia makanan ringan ataupun berat. Nah ini kontrolnya bagaimana?,” tandas Netty.

Sebagai informasi, sebanyak 40 Anggota KPPS di Cilacap, Jawa Tengah mengalami keracunan. Diduga, penyebab keracunan tersebut dari makanan yang disediakan oleh katering saat bimbingan teknis KPPS. 

Adapun mereka yang diduga mengalami keracunan adalah para petugas KPPS yang telah mengonsumsi makanan saat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek). 

40 Petugas yang keracunan tersebut adalah petugas KPPS yang ada Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap. Diketahui, kegiatan bimtek tersebut dilakukan pada, 26 hingga 27 Januari 2024 diadakan selama dua sesi.

Bahkan sampai Selasa (30/1) siang, masih ada 15 orang petugas KPPS yang diduga keracunan masih dirawat.

Adapun menurut anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilacap, yakni M Mughni, mengatakan bahwa makanan untuk bimtek yang digelar selama dua hari itu berasal dari catering yang sama.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk penyelesaian atas kejadian yang menimpa KPPS,” sebutnya.  ***