Banjir Bandang di NTT, Korban Meninggal Sementara 81 Orang, 103 Masih dalam Pencarian

Banjir Bandang di NTT, Korban Meninggal Sementara 81 Orang, 103 Masih dalam Pencarian
Lihat Foto

Westjavatoday - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan,hingga kini sebanyak 81 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hanya saja menurutnya data tersebut akan berubah setiap jamnya.

"Korban jiwa yang meninggal sekitar 81 orang, tetapi mohon maaf data akan berubah setiap jam," kata Doni disiarkan melalui YouTube akun Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Di samping itu, kata Doni, BNPB masih mencari 103 orang yang dikabarkan hilang setelah banjir bandang dan longsor. Di mana para korban hilang berada di Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata, NTT.

"Masih ada sejumlah korban hilang belum ditemukan," tutur dia.

Tak hanya itu, menurut Doni banjir bandang dan longsor membuat rumah rusak. Setidaknya dari data yang diterima pihaknya ada 224 unit rusak parah di Kabupaten Lembata.

Ia mengatakan pemerintah sudah menyiagakan dapur darurat yang ditujukan bagi para pengungsi terdampak banjir bandang dan longsor.

"Diharapkan tidak ada masyarakat yang tidak mendapat pasokan logistik," tukas dia.
 
Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 Wita. Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.

Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu menerjang antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.***