Bendungan Sadawarna Subang Diharapkan Segera Rampung untuk Suplai Air Kawasan Patimban

Bendungan Sadawarna Subang Diharapkan Segera Rampung untuk Suplai Air Kawasan Patimban

WJtoday, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI dipimpin Anggota Komisi V Bambang Hermanto meninjau progres pembangunan Bendungan Sadawarna, di Kabupaten Subang. 

Diketahui Bendungan Sadarwana ini dibangun karena adanya permintaan kebutuhan air bersih, guna mensuplai ke kawasan industri Patimban.

“Alhamdulillah bendungan ini masih berlanjut pembangunannya walau dalam keadaan dan situasi pandemi bisa berjalan lancar. Dan disampaikan saat ini sudah rampung hingga 70 persen progresnya. Artinya bendungan tidak lama lagi akan segara rampung, dimana targetnya Juli 2022,” jelas Hermanto, dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (6/11/2021).

Dia menyampaikan, usai rampungnya pembangunan Bendungan Sadawarna akan ditindaklanjuti pembangunan instalasi air bersih untuk memasok air bersih ke kawasan industri Patimban. 

Diharapkan setelah rampungnya pembangunan tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, seperti mensuplai pasokan air bersih, serta irigasi pertanian di wilayah Indramayu dan Subang.

“Saya menginginkan rampungnya pembanguan Bendungan Sadarwana, daerah-daerah yang teraliri air bisa meningkatkan produksi, terutama di bidang pertanian. Seperti kita ketahui daerah Indramayu sebagai lumbung padi nasional dan di Subang ini merupakan kawasan daerah persawahan,” urai legislator dapil Jawa Barat VIII itu.

Hermanto juga mengingatkan bahwa keberadaan bendungan ini harus membawa manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat sekitar, tidak hanya petani tetapi masyarakat yang terdampak keberadaan bendungan. 

Artinya masyarakat di sekitar pembangunan Bendungan Sadarwana harus mendapatkan manfaat yang lain, contohnya bisa dipekerjakan sesuai kemampuan di wilayah bendungan tersebut.

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Airlangga Mardjono menjelaskan, pembangunan Bendungan Sadawarna adalah satu dari 61 program pembangunan bendungan yang dicanangkan sejak tahun 2014. Dimana, diharapkan semua pembangunan bisa tuntas pada tahun 2024 mendatang. 

Namun karena ada satu dan lain hal, di situasi pandemi serta adanya refocusing anggaran, ada empat bendungan yang akan mundur dalam pembangunannya dan ditargetkan akan tuntas pada tahun 2025. 

“Untuk Bendungan Sadawarna sendiri alhamdulillah masih on schedule, walaupun pada awal kita melakukan kegiatan pembangunan ada kendala sedikit dalam proses pengadaan tanahnya,” jelas Airlangga. 

Dari 61 bendungan yang direncanakan, saat ini sudah terselesaikan 22 bendungan, dan hingga akhir tahun ditargetkan ada 31 bendungan yang akan tuntas. Semuanya sudah berstatus Proyek Strategis Nasional. 

“Kita berharap bendungan ini bisa cepat tuntas dan dapat segera dirasakan oleh masyarakat, baik dari irigasi, maupun penyediaan air baku serta hal lainya,” sebutnya. 

Diketahui Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.500 hektare di Subang dan Indramayu. 

Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun. 

Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36 hingga 1 m3/detik untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, serta memiliki potensi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 2 MW.  ***