Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Droplet hingga Air Liur

Cacar Monyet Bisa Menular Melalui Droplet hingga Air Liur

WJtoday, Jakarta - Monkeypox atau cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.

“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” katanya.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari. Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Belum Ditemukan Kasus di Inonesia 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menegaskan belum ada laporan kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia. Namun, Kemenkes tetap melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan.

“Hingga saat ini belum ada kasus (cacar monyet) yang dilaporkan dari Indonesia,” katanya dalam keterangan di situs resmi Kemenkes, dikutip Rabu (25/5/2022).

Pihaknya tetap melakukan kewaspadaan dengan memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

Kemenkes juga menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah melalui dinas kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, dan rumah sakit.

Revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet pun dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO, khususnya mengenai surveilans, tatalaksana klinis, komunikasi risiko, dan pengelolaan laboratorium.

Virus Cacar Monyet Makin Dekat, Terbaru Negara Tetangga Laporkan Kasusnya

Negara tetangga Indonesia mengonfirmasi adanya kasus cacar monyet adalah Australia, pada Jumat (20/05/2022) lalu.

Terdapat dua kasus konfirmasi infeksi virus cacar monyet di Australia, yang satu berada di Melbourne dan yang lainnya di Sydney.

Pasien cacar monyet yang berada di Melbourne, merupakan seorang laki-laki berusia sekitar 30 tahun dan mengalami gejala ringan.

Pria tersebut diketahui mulai mengalami gejala cacar monyet sebelum kembali ke rumahnya dari London.

Sesampainya di Negeri Kanguru, pria tersebut segera mencari perawatan. Saat ini ia sedang menjalani isolasi di rumah sakit Alferd.

Sedangkan kasus konfirmasi cacar monyet di Sydney, adalah seorang pria yang beursia 40 tahun dan baru menyelesaikan perjalanannya ke Eropa.

Dia baru merasakan gejala infeksi cacar monyet beberapa hari setelah mendarat di negara bagian New South Wales.

Pimpinan Badan Kesehatan setempat Kerry Chant mengatakan, tidak perlu panik menghadapi virus monkeypox, mengingat tingkat penularannya yang rendah antar manusia.

“Biasanya, Anda perlu melakukan kontak tatap muka yang cukup lama,” ujarnya dikutip dari ABC News.

“Ini bukan menakinsme penyebaran yang sama seperti Covid-19 atau flu, di mana (penularannya) lebih cepat,” sambungnya.***