Harga Bawang Merah Capai Rp80 Ribu, Ini Kata Kemendag

Harga Bawang Merah Capai Rp80 Ribu, Ini Kata Kemendag

WJtoday, Jakarta - Harga bawang merah naik mencapai Rp 80.000 per kilogram (kg) .Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap kenaikan itu disebabkan salah satunya banyak pedagang yang belum berdagang saat Lebaran.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memperkirakan dalam beberapa minggu ke depan harga bawang merah normal kembali.

"Pertama Lebaran. Ya lebaran tahu sendiri kan orang libur semua, ya dagang kan kurang, yang dagang itu pasar-pasar sekarang. Saya kira minggu-minggu ini udah normal lagi. Saya kira minggu ini sudah aman," kata dia ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim mengatakan mahalnya bawang merah disebabkan oleh gagal panen di sentra produksi Brebes, Jawa Tengah. Gagal panen sendiri disebabkan oleh banjir yang Maret lalu terjadi.

"Bawang merah itu di Brebes itu kan banjir, karena ada banjir di Brebes pasokannya berkurang mudah-mudahan setelah panen. Skrg kita lagi lihat di Bima (di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB)) seperti apa. Kebijakan kan di Bapanas (Badan Pangan Nasional) ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional juga mengungkap salah satu penyebabnya adalah pasokan menipis akibat sentra produksi mengalami gagal panen.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa menyebut masalah produksi bawang merah pada Maret lalu terjadi cuaca ekstrem yang menyebabkan sejumlah sentra produksi mengalami kebanjiran.

"Kenaikan disebabkan beberapa hal, hujan, keterbatasan tenaga kerja, ini sedang kita mitigasi," kata dia dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (22/4/2024).

Dalam bahan paparannya, banjir terjadi di wilayah sentra produksi sepanjang pantura pada Maret lalu. Banjir tersebut menyebabkan 2.500 ha lahan puso (gagal panen) dari 7.500 ha yang terdampak yakni Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, Pati, dan lain sebagainya.

Kemudian, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikulturajuga telah mengungkap biang kerok harga bawang merah naik. Untuk diketahui kebutuhan bawang merah pasar Jabodetabek, cenderung memilih bawang merah jenis Bima Brebes.

Namun, pada Februari-Maret lalu, lebih dari 7.500 ha lahan bawang merah di sepanjang Pantura Jawa seperti Brebes, Kendal, Demak, Pati, Grobogan, hingga Probolinggo terdampak banjir. Bahkan, sekitar 2.500 ha di antaranya mengalami puso atau mati sebelum masuk umur panen.

"Kondisi tersebut membuat pasokan bawang merah jenis Bima Brebes dari sentra utama Jawa menjadi terganggu. Dalam 10 hari ke depan, kita prediksi harga sudah berangsur normal, seiring dengan makin banyaknya panen di beberapa daerah sentra utama seperti Solok, Enrekang, Bima, Bandung, dan Garut," jelas Idil.

"Bulan Mei juga sudah ada jadwal panen raya di Nganjuk. Untuk Brebes Raya, diperkirakan Juni sudah mulai panen kembali," tambahnya.***