Inilah Dampak Psikologis bagi Masyarakat Ketika Hanya di Rumah Saja

Inilah Dampak Psikologis bagi Masyarakat Ketika Hanya di Rumah Saja
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pandemi Covid-19 masih belum mereda. Pemerintah masih bekerja keras melakukan penanganan terhadap virus mematikan tersebut. Masyarakat diimbau bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah untuk memutus mata rantai Covid-19.

Namun psikolog berpendapat melakukan segala aktivitas di rumah sebagai cara melakukan physical distancing, dikhawatirkan akan berdampak terhadap psikologis masyarakat.

Dosen Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) Ilmi Hatta mengatakan, dengan hanya diam di rumah akan membuat masyarakat menengah ke bawah semakin tertekan. Apalagi jika masyarakat menengah ke bawah yang penghasilannya harian.

"Jika mereka hanya diam di rumah, itu akan repot dan menyebabkan frustasi. Dengan itu kan dampaknya bisa marah, dan bisa merembet ke hal-hal yang lainnya yang lebih sensitif," ujar Ilmi saat dihubungi WJtoday.com, Kamis (2/4/2020).

Dia juga menjelaskan, akan lebih parah lagi jika diam di rumah berdampak kepada ekonomi. 

"Itu akan mengakibatkan stres. Mungkin di minggu-minggu awal terbiasa, namun lama kelamaan  bisa timbul masalah ekonomi yang tidak bisa diselesaikan," katanya.

Menurutnya, jika ekonomi terjaga dan bisa menciptakan kreativitas di rumah, mungkin akan terjaga dari hal tersebut.

"Misalnya bisa membersihkan rumah, berolahraga, dan hikmahnya adalah bisa dekat dengan keluarga," jelasnya.

Karena itu, Ilmi menyarankan hal tersebut harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Para pemangku kebijakan harus memperhatikan masyarakat menengah ke bawah yang pengasilannya harian. Jangan sampai masyarakat ini menjadi frustasi," tegasnya.

Apalagi sudah memasuki pekan kedua, selain itu Ilmi menyatakan hal tersebut akan membuat masyarakat mengalami kejenuhan. Apalagi jika masyarakat tersebut tidak membuat aktivitas di rumah.

"Jika masyarakat tidak membuat aktivitas pasti akan jenuh. Terlebih imbauan pemerintah ini tidak tahu sampai kapan, mungkin bisa sampai 2 pekan lagi," pungkasnya. ***