Intimidasi terhadap Ganjar Pranowo di Sumut: Spanduk-Baligho Dicopot Paksa Berujung Kuliah Umum Dibatalkan

Intimidasi terhadap Ganjar Pranowo di Sumut: Spanduk-Baligho Dicopot Paksa Berujung Kuliah Umum Dibatalkan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta – Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengalami intimidasi di Pematangn Siantar. Setelah mengalami intimidasi di Bali dengan pencopotan atribut kampanye, seperti spanduk dan baliho. Kejadian serupa juga dialaminya di Pematangsiantar, Sumatera Utara, sepanduk pasangan Ganjar Pranowo -Mahfud MD dicopot Sabtu 11 November.

Ganjar dijadwalkan berkunjung ke Pematangsiantar pada Sabtu tersebut. Namun pagi menjelang kedatangan Ganjar, Satpol PP Pematangsiantar melakukan pencopotan spanduk Sang Capres PDIP yang dipasang di seputaran kota.

Kejadian tersebut menjadi viral, setelah unggahan video berisi aksi Satpol PP Pematangsiantar mencopot spanduk beredar di media sosial. Beberapa anggota Satpol PP melepaskan spanduk, dan memasukkan ke dalam bak truk bernomor polisi dinas BK 8130 W.

Aksi itu langsung mengundang reaksi masyarakat, yang menganggap tindakan tersebut tidak adil. Saat spanduk Ganjar dicopoti, alat peraga yang memuat gambar Capres lain dan milik PSI dibiarkan ada.

“Satpol PP Kota Siantar melakukan diskriminasi terkait alat peraga kampanye Ganjar Pranowo yang dipasang oleh relawan di beberapa titik Kota Pematangsiantar. Alat peraga Ganjar dicopot, sementara milik Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan partai pendukungnya masih berdiri,” ujar Hendra Gunawan Kaban, Sekretaris Relawan Demokrasi Perjuangan (Repdem) Sumatera Utara, Sabtu 11 November.

Menurut Hendra, tindakan pencopotan spanduk Ganjar tersebut tidak sesuai kesepakatan. Menurutnya pembersihan alat peraga kampanye di Pematangsiantar baru akan dilakukan pekan depan, sesuai kesepakatan dengan berbagai pihak termasuk Pemkot dan Bawaslu.

“Repdem Sumut memprotes tindakan Satpol PP Pematangsiantar karena dilakukan pada saat Mas Ganjar Pranowo sedang berada di Kota Siantar, tentu gerak Satpol PP sudah pasti ada yang memerintahkan mereka, padahal sesuai kesepakatan dengan semua pihak termasuk Bawaslu Kota Pematangsiantar minggu depan akan melakukan pembersihan semua alat peraga," kata Hendra menambahkan.

Kedatangan Ganjar Pranowo ke Pematangsiantar sebenarnya dijadwalkan untuk memberikan kuliah umum di sebuah perguruan tinggi. Namun karena aksi pencopotan spanduk tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.

Dua pekan lalu, aksi pencopotan atribut kampanye Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Gianyar, Bali terjadi saat kunjungan Presiden Jokowi. Ketika itu Presiden Jokowi berkunjung ke SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan di Kabupaten Gianyar..

Presiden Jokowi pada awal November sudah mengingatkan bahwa untuk urusan pencopotan atribut peraga kampanye, seharusnya Pemkot, Pemkab, dan Pemprov harus meminta izin dan berkomunikasi dengan pengurus Parpol di daerah yang bersangkutan.***