Iran Murka! Selalu Disalahkan AS untuk Serangan Poros Perlawanan 'Anti-Washington' di Timur Tengah

Iran Murka! Selalu Disalahkan AS untuk Serangan Poros Perlawanan 'Anti-Washington' di Timur Tengah

WJtoday, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan Amerika Serikat (AS) keliru jika terus menyalahkan Teheran atas setiap serangan yang dilancarkan oleh aliansi poros perlawanan yang bersifat anti-Washington di kawasan Timur Tengah.

Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (22/3/2024), Khamenei dalam pernyataannya pada Rabu (20/3) waktu setempat menegaskan bahwa aliansi yang didukung Iran itu beroperasi secara mandiri.

"Tentu saja, kami membela (poros) perlawanan. Kami mendukung kelompok-kelompok perlawanan sebisa mungkin yang kami mampu," ucap Khamenei saat berbicara dalam siaran langsung memperingati Tahun Baru Iran.

Poros perlawanan merupakan aliansi kelompok, yang didukung Iran, yang menentang Israel dan pengaruh AS di kawasan Timur Tengah. Aliansi poros perlawanan mencakup Hamas yang menguasai Jalur Gaza, Hibzullah yang bermarkas di Lebanon, Houthi yang bermarkas di Yaman, dan milisi pro-Iran di Irak juga Suriah.

"Tapi kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak secara independen," tegas Khamenei dalam pernyataannya.

"Setiap kali pasukan perlawanan yang berani di Yaman, Irak, Suriah, Lebanon atau di lokasi lainnya di kawasan ini mengambil tindakan apa pun, Amerika mengaitkannya dengan Iran dalam perhitungan mereka," sebutnya.

"Kesalahan perhitungan ini tentu saja akan membuat Amerika bertekuk lutut," imbuh Khamenei memperingatkan Washington.

Dalam pernyataannya, Khamenei menilai pasukan AS tidak memiliki pilihan selain mundur dari kawasan itu, karena tekanan yang diberikan oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Dia juga menyebut bahwa perang yang sedang berkecamuk di Jalur Gaza menggarisbawahi pentingnya "front perlawanan" dan menyerukan penguatan yang berkelanjutan. Khamenei bahkan menjanjikan dukungan Iran kepada pihak mana pun yang berperang melawan Israel.

Ketegangan semakin meningkat di kawasan Timur Tengah sejak perang berkecamuk antara Israel, sekutu AS, dengan Hamas, sekutu Iran, di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Teheran yang tidak mengakui Tel Aviv memuji serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, namun menyangkal terlibat dalam perencanaan maupun pelaksanaannya.***