KKP Berhasil Tekan Inflasi Komoditas Perikanan

KKP Berhasil Tekan Inflasi Komoditas Perikanan

WJtoday, Jakarta  - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menekan inflasi komoditas perikanan hingga mencapai 2,61 persen atau di bawah target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 3+1 persen di 2023.

Pengendalian inflasi komoditas perikanan, ditunjukkan dengan fluktuasi harga ikan yang cenderung stabil juga terjadi di Ramadan dan Idulfitri serta momen pergantian tahun.

"Pada 2023 ikan tidak termasuk komoditas penyumbang inflasi, itu ditunjukkan dengan fluktuasi harga ikan stabil setiap bulan," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo dalam siaran pers, dikutip Selasa (19/3/2024).

Sementara di 2024 target inflasi 2,5+1 persen atau 3,5 persen. Budi mengatakan setiap kementerian/lembaga harus membuat kebijakan untuk pengendalian inflasi agar bisa dibawah 3,5 persen guna menjaga daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dia pun optimistis target tersebut bisa tercapai mengingat pengendalian inflasi komoditas perikanan 2023 menjadi yang terendah sejak 2000.

"Baru 2023 ini terendah inflasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya jika kita mengabaikan tahun pandemi 2020-2021," sebut Budi.

Dia memastikan jajarannya juga sudah menyiapkan program pengendalian inflasi 2024. Dimulai dengan keterjangkauan harga ikan melalui program penguatan stabilisasi dan pengawasan harga maupun stok bahan pokok.

Kemudian ketersediaan pasokan yang dilakukan dengan beragam kegiatan seperti penguatan sarana dan prasarana pengolahan dan penyimpanan produk pangan dan perikanan.

"Kita lakukan juga penguatan kelembagaan, peningkatan pemenuhan pembiayaan dan perlindungan usaha perikanan," tuturnya.

Budi mengajak masyarakat untuk menggunakan ikan sebagai asupan protein selama berpuasa. Selain menyehatkan, harganya stabil dan stok yang tercukupi, ikan juga mudah diolah jadi beragam menu, baik kaki lima hingga bintang lima.

"Ikan bisa jadi menu sahur atau berbuka, mau yang biasa atau pun mewah juga bisa. Perpaduannya dengan rempah pasti menggugah selera dan menyehatkan," tutup Budi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat. Termasuk juga membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya.

“Itu sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Trenggono.  ***