Menkes Minta Erick Thohir Lakukan Pengetatan Prokes di Lingkungan BUMN

Menkes Minta Erick Thohir Lakukan Pengetatan Prokes di Lingkungan BUMN
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengetatkan lagi penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan BUMN.

Dalam peresmian  Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) Extension Asrama Haji, Budi mengatakan dirinya mengharapkan dengan pengetatan protokol kesehatan, maka tidak akan ada karyawan BUMN yang terserang virus tersebut sehingga akhirnya harus dirawat di rumah sakit.

"Saya titip, terutama rekan-rekan BUMN, karyawannya ada ratusan ribu kalau bisa mereka bisa terapkan prokes yang baik sehingga enggak usah masuk RS dan memberikan beban yang luar biasa," kata Budi di Jakarta, Senin (19/7/2021).

Budi ingin agar rumah sakit yang disediakan diperuntukkan untuk masyarakat umum sehingga bisa mengurangi beban para tenaga kesehatan. Ia bilang, saat ini peningkatan kasus Covid-19 yang mendapatkan perawatan di RS meningkat dengan cepat sehingga Presiden Joko Widodo meminta tambahan RS Darurat.

Ia bilang dalam waktu dekat akan ada tambahan 2.000 tempat tidur yang diperuntukkan bagi para pasien Covid-19 dengan gejala sedang, berat, hingga kritis.

Melalui Kementerian Agama dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini pemerintah menyiapkan ketersediaan 900 tempat tidur di sisi belakang gedung asrama haji untuk pasien yang bergejala ringan dan sedang. Sedangkan yang bergejala berat ada 150 tempat tidur yang hari ini diresmikan.

"Sehingga total ada 1.000 unit tambahan bed di Jakarta (RSPJ Extension Asrama Haji)," kata Budi.

Selain itu, saat ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tengah membangun RS modular di Tanjung Duren dengan kapasitas 500 tempat tidur yang terbagi atas dua tahap yakni sebanyak 318 tempat tidur untuk pasien bergejala sedang dan berat pada tahap pertama, dan 182 tempat tidur untuk pasien bergejala berat di tahap kedua.

"Sehingga mudah-mudahan dalam waktu singkat ada 2.000 tambahan lagi," tutur Budi.***