Meski Masih Lebih Murah dari Negara Tetangga, Ini Penyebab Harga Beras Naik

Meski Masih Lebih Murah dari Negara Tetangga, Ini Penyebab Harga Beras Naik

WJtoday, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan harga beras di Indonesia lebih murah daripada harga beras di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Jokowi pun merinci harga-harga beras di Asia Tenggara, Menurutnya, harga beras di Indonesia masih lebih murah.

"Harga beras di kita masih di angka Rp10.800 sampai 13.000. Tapi ingat di negara negara tetangga kita saja harganya sudah sangat tinggi," kata Jokowi, Sabtu (7/10).

"Misalnya di Singapura, rata-rata harganya sudah Rp21.600. Di Brunei, harganya sudah mencapai rata-rata Rp37.000. Di tetangga yang deket, yang gandeng dengan kita, Timor Leste, harganya Rp20.000," lanjtunya.

Namun, Jokowi tak menampik harga beras di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir selaras dengan tren harga pangan dunia.

"Kita masih Rp10.800 sampai Rp13.000. Tapi memang harganya naik. Tapi harga globalnya memang seperti itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi pun menyebut pemerintah akan terus berupaya mengendalikan harga beras di Indonesia. Ia pun mengaku senang kepada relawan yang hadir meski tahu harga beras naik tetapi tetap ceria.

"Kita akan terus berusaha menekan agar harga terus kembali turun dan menjadi normal kembali," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga membeberkan alasan harga beras yang terus melambung tinggi di masyarakat. Salah satunya karena beberapa negara menutup keran ekspornya. 

"Begitu yang namanya India plus 22 negara lagi setop, tidak mengekspor beras di semua negara, harganya naik semuanya," jelas Jokowi.

Jokowi mengatakan, sampai hari ini, Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat. 

"Hati-hati, karena masih ada 1,5 hingga 2 juta ton beras yang kita harus impor karena produksi dalam negeri masih belum mencukupi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, alasannya karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah.

"Penduduk kita skarang 278 juta, sebelumnya 270 juta, sehingga produksi berasnya juga harus bertambah terus," kata Jokowi. 

Selain itu, lanjut Jokowi, problem adanya cuaca ekstrem yang disebabkan fenomena El Nino juga menyumbang tingginya harga beras di masyarakat. 

"Perubahan iklim, cuaca panas, kemarau yang panjang, menyebabkan juga produksi kita menurun," kata Jokowi. 

"Problem-problem ini yang kita harus ngerti. Ada suatu kejadian pasti ada sebabnya," tambahnya. 

Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat harga beras terus naik belakangan ini. Per Rabu, 4 Oktober 2023, rerata harga komoditas pangan utama itu masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu. 

Harga beras premium rata-rata nasional di pedagang eceran, misalnya, terpantau naik 1,61 persen menjadi Rp 15.110 per kilogram (kg) bila dibandingkan dengan kondisi pekan lalu, Rabu, 27 September 2023. Sementara harga beras medium naik 0,30 persen menjadi Rp 13.320 per kg. 

Pada pekan lalu, harga rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran untuk beras premium tercatat Rp 14.810 per kg. Sedangkan harga beras medium tercatat Rp 13.240 per kg. 

Pada pekan lalu, harga rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran untuk beras premium tercatat Rp 14.810 per kg. Sedangkan harga beras medium tercatat Rp 13.240 per kg. 

Harga beras premium tertinggi berada di Kabupaten Jayawijaya, Papua sebesar Rp 25.000 per kg. Sementara harga beras premium terendah berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat sebesar Rp 13.000 per kg. 

Untuk harga beras medium tertinggi terdapat di Kabupaten Jayawijaya, Papua sebesar Rp 22.000 per kg. Adapun harga beras medium terendah berada di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan harga Rp 10.900 per kg. 

Untuk harga beras medium tertinggi terdapat di Kabupaten Jayawijaya, Papua sebesar Rp 22.000 per kg. Adapun harga beras medium terendah berada di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan harga Rp 10.900 per kg. 

Meskipun terpantau naik selama sepekan, terdapat satu hari di mana harga beras mengalami penurunan seperti pada 29 September. Kala itu, harga beras premium turun menjadi Rp 14.810 per kg dan harga beras medium menjadi Rp 13.200 per kg.***