Pemerintah RI Berencana Bentuk Tim Percepatan Investasi IKN, Diumumkan Bulan Depan

Pemerintah RI Berencana Bentuk Tim Percepatan Investasi IKN, Diumumkan Bulan Depan

WJtoday, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim percepatan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Tim tersebut rencananya dibentuk dalam waktu dekat dan diumumkan bulan depan.

"Mungkin bulan-bulan ini ada tim yang akan dibentuk bapak presiden, bulan depan akan diumumkan, tim percepatan investasi di IKN, kita tunggu tim itu, karena timnya sedang dirumuskan," katanya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I-2024 di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).

Tim tersebut, kata Bahlil, bakal melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait termasuk pemerintah daerah hingga investor. Bahlil ingin urusan investasi di IKN tidak dilakukan secara parsial.

"Itu akan secara komprehensif untuk melakukan koordinasi seluruh stakeholder, termasuk urusan kementerian yang terkait pemerintah daerah, masyarakat, investor. Kita ingin ini mengerucut dan tidak parsial. Kalau parsial strateginya agak lambat tapi kita buat tim yang kuat yang betul-betul investor datang itu sudah ngerti tentang apa masalahnya dan menyelesaikan masalahnya," imbuhnya.

Sementara itu, terkait animo investasi setelah putusan MK soal sengketa Pilpres 2024, Bahlil menyebut dampak positifnya sudah terasa. Bahkan respons positif dunia usaha terhadap investasi di Indonesia terjadi sejak pemilu selesai 14 Februari 2024.

"Udah, udah mulai bagus, itu kan bukti dari realisasi investasi kita cukup mendapat respon positif. Tadi saya sudah bilang bahwa pasca pemilu tanggal 14 Februari itu sebenarnya publik sudah melihat ada kepastian terhadap hasil pemilu sendiri. Ya makanya kita kan targetnya kita cuma 23 persen, sekarang 24 persen lebih, jadi saya surprise juga loh," imbuhnya.

Sebagai informasi, realisasi investasi pada kuartal I-2024 mencapai Rp 401,5 triliun. Jika dalam persentase, jumlah itu setara 24,3% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp 1.650 triliun pada 2024.***