Semakin Menggeliat, Belasan juta Pelaku UMKM Jualan di Platform Digital

Semakin Menggeliat, Belasan juta Pelaku UMKM Jualan di Platform Digital

WJtoday, Jakarta  - Asosiasi E-commerce Indonesia idEa mengatakan saat ini ada sekitar 19 juta usaha mikro, kecil dan menengah yang sudah berjualan di platform digital yang berada di bawah naungan mereka.

"Secara total sekarang sekitar 19 juta UMKM. Kita masih ada 11 juta (yang belum bergabung ke platform digital) dan kita optimistis dengan peningkatan, penguatan produk dalam negeri, target itu bisa dicapai," kata Ketua Umum idEa, Bima Laga, di Jakarta

Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboard, masuk ke platform digital, pada 2024.

Dari jumlah tersebut, menurut data idEa, terdapat 9,9 juta UMKM yang bergabung ke platform sejak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, yaitu dalam kurun waktu Mei 2020 hingga Februari 2022.

Usaha digitalisasi UMKM tidak berhenti hanya dengan mengajak mereka masuk platform digital. Setelah UMKM berjualan secara dalam jaringan, perlu ada upaya meningkatkan transaksi.

Baca juga : Menolak Mati, Kampoeng Radjoet Binong Jati Lakukan Lompatan Ekonomi Digital

idEa melihat program stimulus seperti yang dilakukan melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia tahun lalu adalah hal yang jitu untuk membantu UMKM. Tahun lalu e-commerce bersama pemerintah mengadakan program stimulus berupa subsidi belanja setelah mencapai nominal tertentu.

"Program seperti ini akan terus kita sarankan supaya penguatan produk dalam negeri, secara pembelian, bisa dirasakan dampaknya oleh UMKM," kata Bima.

Program stimulus lainnya untuk mendukung UMKM yang sudah "go digital" berupa akses permodalan, Asosiasi bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengadakan program Digiku supaya pelaku UMKM bisa mendapatkan modal.

"Kita terus pikirkan untuk program yang bisa kita lakukan bersama pemerintah maupun sektor swasta, yaitu penguatan produk dalam negeri," kata Bima.

Pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada 2020 untuk mendorong masyarakat menggunakan produk buatan dalam negeri. Selain menambah kecintaan terhadap produk dalam negeri, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia juga untuk mendukung UMKM yang terdampak pandemi virus corona.***

Baca juga : 20 Juta UMKM Ditargetkan Masuk Marketplace Tahun 2022