Sering Dianggap Sepele, Karang Gigi pada Anak Ternyata Sangat Bebahaya

Sering Dianggap Sepele, Karang Gigi pada Anak Ternyata Sangat Bebahaya

WJtoday, Jakarta - Gigi dan mulut merupakan pintu utama alat pencernaan. Di sanalah makanan dan minuman pertama kali masuk untuk dicerna. Hal ini menyebabkan rongga mulut menjadi sarang bakteri yang bisa menyebabkan pembentukan karang gigi atau plak.

Pembentukan karang gigi atau plak ini sudah mulai muncul pada anak yang berusia dua tahun. Biasanya, karang gigi akan tumbuh di sepanjang gusi, terutama pada gusi di rahang bawah.

Keberadaan karang gigi ini tidak akan membuat anak merasa sakit gigi, namun akan menggagu penampilan mereka. Si anak bisa tidak percaya diri terhadap penampilannya.

Tidak hanya itu, walaupun tidak terasa sakit, karang gigi bisa membahayakan kesehatan tubuh anak. Bahkan bisa mengganggu kesehatan jantung. 

Bahaya sekali bukan? 

Maka dari itu, orang tua tidak boleh sepelekan kondisi kesehatan gigi si Anak.

Berikut beberapa informasi terkait penyebab, bahaya, dan cara membersihkan karang gigi anak. 

Penyebab terjadinya karang gigi

Dikutip dari Clevel and Clinic, karang gigi muncul ketika bakteri di dalam mulut bercampur dengan makanan manis atau bertepung, seperti susu, jus, minuman ringan, roti, pasta, permen, dan buah.

Bakteri yang ada di dalam mulut ini nantinya akan melepaskan asam yang memecah karbohidrat dalam makanan dan minuman sehingga membentuk lapisan lengket tidak berwarna yang sering disebut plak. Lama kelamaan, plak tersebut akan mengeras dan membentuk karang gigi.

Karang gigi ini mulanya akan berwarna kuning, kemudian berubah kecokelatan. Jika tidak kunjung dibersihkan, pada akhirnya karang gigi akan berubah menjadi warna hitam.

Bahaya karang gigi

Dirangkum dari berbagai sumber, karang gigi dapat menyebabkan bahaya kesehatan, seperti:

1. Bau mulut

Karang gigi dapat membuat anak mama bau mulut. Hal ini disebabkan oleh bakteri karang gigi yang ada terus tumbuh di permukaan gigi.

2. Menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi

Karang gigi menempel sangat keras pada gigi sehingga tidak dapt dibersihkan dengan sikat gigi dan benang gigi. Keberadaan karang gigi ini pun membuat gigi tidak dapat dibersihkan dengan sempuna menggunakan sikat gigi dan benang gigi.

Keadaan tersebut dapat menyebabkan gigi belubang dan keusakan gigi seperti gigi lepas.

3. Radang gusi atau gingiviti

Bakteri yang ada di antara gigi dan gusi ini jika didiamkan akan mengakibatkan iritasi atau peradangan pada gusi anak. Orangtua dapat mengetahui radang gusi pada anak dengan beberapa gejala berikut ini:

- Gejala awal, gusi anak akan berubah warna menjadi merah tua.
- Kemudian, akan terlihat bengkak dan keluar darah saat melakukan sikat gigi
- Anak akan merasakan nyeri pada bagian gusinya.

4. Periodontitis

Periodontitis merupakan infeksi pada gusi yang merusak gigi, jaringan lunak, dan tulang penyangga gigi. Hal ini akan terjadi jika karang gigi terus didiamkan walaupun sudah timbul radang gusi.

Adapun tanda-tanda periodontitis yang harus diketahui yakni:

- Gigi dan gusi terasa sangat sakit saat digunakan untuk mengunyah.
- Gigi lepas dari gusi.
- Muncul kantong nanah di antara gigi dan gusi.

5. Penyakit jantung dan paru-paru

Hal yang paling berbahaya dari karang gigi yakni menyebabkan penyakit jantung dan pau-paru.

Penyakit tersebut terjadi ketika periodontitis pada anak tidak segera diatasi sehingga bakteri dengan mudah masuk ke dalam aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru.

Cara menghilangkan karang gigi pada anak

Agar terhindar dari karang gigi, anak harus rajin menggosok gigi dengan benar secara rutin. Namun, jika ternyata sudah terdapat karang gigi pada gigi si Anak, orangtua perlu mengajaknya ke dokter gigi untuk melakukan prosedur scaling. Prosedur pembersihan karang gigi ini menggunakan alat yang disebut dengan ultrasonic scaler.

Scaling gigi ini dapat dilakukan oleh orangtua dan anak-anak secara rutin setiap enam bulan sekali. Selain untuk membersihkan karang gigi, scaling membantu Mama dan si Anak untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan kesehatan tubuh.***