Sindir Penyelenggaraan Pilkada Hingga Vaksin, Kritik FPI dan PA 212 'Hujani' Jokowi

Sindir Penyelenggaraan Pilkada Hingga Vaksin, Kritik FPI dan PA 212 'Hujani' Jokowi
WJtoday, Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali mendapatkan kritikan akibat penanganan pandemi virus corona atau Covid-19. Kali ini, kritikan dilayangkan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.

FPI dan PA 212 memberikan kritikan terkait berbagai permasalahan yang berada di tanah air. Diantaranya mulai dari penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di tengah pandemi virus corona hingga vaksin Covid-19.

Sekretaris Umum FPI, Munarman menyebut pelaksanaan Pilkada 2020 sebagai hal ironis. Pasalnya, pemerintah selama ini selalu mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumum maupun mengadakan acara yang menimbulkan massa. Namun di sisi lain pelaksanaan Pilkada justru berpotensi menciptakan klaster virus corona karena dapat menimbulkan kerumunan massa.

”Di tengah upaya keras tenaga medis dan paramedis untuk menanggulangi pandemi covid,” kata Munarman dikutip WJtoday, Minggu (4/10). 

“Ternyata aktivitas dalam proses pilkada 2020 justru menunjukkan tindakan tindakan yang berlawanan dengan upaya upaya pencegahan tersebut.” tambahnya.

Tak hanya menyoroti Pilkada, FPI juga mendesak Jokowi untuk berpikir ulang sebelum menggunakan vaksin virus corona buatan perusahaan bioteknologi asal Tiongkok, Sinovac. Terlebih, bahan pembuatan vaksin Sinovac masih belum bisa dipastikan halal.

Sebagai gantinya, FPI menyarankan agar pemerintah lebih mengandalkan vaksin Covid-19 buatan anak bangsa. Pasalnya, vaksin buatan negeri sendiri dinilai lebih sesuai dengan virus corona yang menginfeksi penduduk Indonesia.

Sementara itu, Ketua PA 212, Slamet Maarif secara blak-blakan menyarankan Jokowi untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden. Ia menilai jika banyak permasalahan terjadi selama Jokowi menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

”Mundur dari presiden,” desak Slamet saat menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi Bertajuk 'Doa dan Harapan Untuk Negeri' yang disiarkan secara daring, Sabtu (3/10). 

“Sekali lagi, harapan saya, untuk menyelamatkan bangsa ini segeralah Pak Jokowi mundur dari jabatan sebagai presiden RI.” tegasnya.***