UNHCR Catat Lebih dari 2,4 Juta Pengungsi Perlu Pemukiman Kembali di Tahun 2024

UNHCR Catat Lebih dari 2,4 Juta Pengungsi Perlu Pemukiman Kembali di Tahun 2024
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menyampaikan lebih dari 2,4 juta pengungsi secara global akan memerlukan kembali pemukiman pada 2024 atau meningkat 20 persen dibandingkan pada 2023.

Menurut laporan Proyeksi Penilaian Kebutuhan Pemukiman Kembali Global (Projected Global Resettlement Needs Assessment) Tahun 2024, Senin (26/6), kawasan Asia menempati urutan teratas dalam daftar perkiraan kebutuhan pengungsi untuk 2024, dengan hampir 730.000 pengungsi membutuhkan dukungan pemukiman kembali. Angka tersebut mewakili 30 persen dari kebutuhan global.

Laporan itu mengatakan bahwa akibt krisis berkepanjangan di Suriah, yang memasuki tahun ke-13 dan tetap menjadi situasi pengungsi paling parah, para pengungsi Suriah terus memiliki kebutuhan pemukiman kembali tertinggi selama delapan tahun berturut-turut.
 
Sementara itu, para pengungsi dari Afghanistan diperkirakan menempati urutan kedua dalam hal kebutuhan pemukiman kembali dan diikuti oleh pengungsi dari Sudan Selatan, Myanmar, dan Republik Demokratik Kongo.

"Kami sedang menyaksikan peningkatan jumlah pengungsi mengkhawatirkan yang memerlukan pemukiman kembali pada 2024. Pemukiman kembali tetap menjadi hal yang sangat krusial bagi mereka yang paling berisiko dan memiliki kebutuhan khusus," kata Komisaris Tinggi Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi.

Pada tahun 2022, dari sekitar 116.000 permohonan, hanya 58.457 pengungsi yang dapat mengikuti program pemukiman kembali, menurut UNHCR.

UNHCR mengatakan bahwa pemukiman kembali memberikan harapan dan perlindungan bagi para pengungsi yang menghadapi risiko ekstrim, dengan menawarkan solusi berjangka panjang seraya mengurangi tekanan terhadap negara tuan rumah.

Sumber: Antara/Xinhua