Update Kasus Tunggakan Pembayaran Tabungan Siswa di Pangandaran, Baru Ada 7 Guru yang Lunasi

Update Kasus Tunggakan Pembayaran Tabungan Siswa di Pangandaran, Baru Ada 7 Guru yang Lunasi

WJtoday, Pangandaran - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meminta kasus uang tabungan murid yang mandek di SD segara diselesaikan dengan mengembalikan.

"Kalaupun dicicil harus sampai akhir tahun ini selesai," ujar Jeje.

Kalau tidak bisa membayar hutang dengan uang, kata dia, guru bersangkutan harus menyerahkan aset  sebesar apa yang mereka pinjam dan saat ini sedang disinkronisasikan.

Dalam minggu-minggu ini tim khusus yang dibentuk akan berkoordinasi dengan pihak koperasi.

"Nah, nanti hasilnya seperti apa dan bagaimana. Guru-guru yang punya hutang ke koperasi tentu menjadi kewajiban koperasi. Apakah mau menjual aset dan sebagainya. Itu yang sekarang sedang dilakukan," ucap Jeje Wiradinata.

Sementara ke depannya, mungkin setiap Minggu atau 10 hari sekali Ia akan berkoordinasi dengan tim khusus yang menangani permasalahan uang tabungan mandek.

 "Tentu, berkoordinasi berkaitan dengan hasil mereka (tim khusus) dan sebagainya seperti apa," kata Jeje Wiradinata.

Guru Minta Bantu Pemkab Lunasi

Tak bisa mengembalikan, para guru bahkan meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk membantu melunasi.

Namun, keinginan itu ditolak mentah-mentah oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Buntut tabungan anak sekolah yang diembat tersebut, Koperasi Tugu Cijulang bangkrut.

Koperasi Tugu Cijulang merupakan koperasi yang digunakan sekolah-sekolah untuk menaruh uang tabungan para murid tersebut.

Nyatanya, uang tabungan itu banyak yang tak disetorkan ke koperasi.

Koperasi Tugu Cijulang juga tak bisa beroperasi karena banyak kredit macet yang terutama dilakukan para guru.

Akibat kredit macet dari para guru tersebut, Koperasi Tugu Cijulang akhirnya siap-siap gulung tikar dan kini bahkan sudah menjual beberapa aset untuk menyelesaikan kasus tabungan tersebut.

Baru 7 Guru yang Lunasi Utang

Polemik uang tabungan siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat sudah berlangsung 2 minggu, namun belum ada titik terang pengembalian uang tersebut.

Para guru yang meminjam uang tabungan siswa hingga kini belum mengembalikan utangnya.

Tim khusus yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga telah bekerja tapi belum ada perkembangan yang signifikan.

Ketua tim khusus sekaligus sebagai Inspektur Inspektorat Kabupaten Pangandaran, Apip Wina Yadi mengatakan masih banyak guru yang menunggak bayar utang.

"Belum ada perkembangan, kita masih (melakukan) pemanggilan kedua ke guru-guru yang masih nunggak," ujar Apip.

Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada 27 guru bersangkutan di SD di wilayah Kecamatan Cijulang.

"Dari 27 yang dipanggil, 1 orang tidak hadir," katanya.

Kemudian, 7 guru lainnya di Kecamatan Cijulang yang mempunyai utang sudah menyelesaikan utangnya.

"7 orang sudah menyelesaikan utangnya," ucap Apip.

Sementara itu, salah satu mantan orang tua murid kelas 6 di SD Negeri 1 Kondangjajar, Mamah Tasya mengaku hingga kini soal uang tabungan belum ada perkembangan.

"Teu Aya (tidak ada) perkembangan, masih mandek pak," ujarnya.

Saat ini, Ia dan orang tua murid lainnya masih berharap agar uang tabungan yang dipinjam guru bisa segera cair.

"Harapan ya secepatnya. Kita butuh buat biaya sekolah anak," ucap Mamah Tasya.

SD Negeri 1 Kondangjajar merupakan satu SD di wilayah Kecamatan Cijulang yang mengalami kasus yang sama yakni belum bisa mengembalikan uang tabungan murid.

Diketahui sebelumnya, data uang tabungan murid yang mandek di SD yakni sebesar Rp 7,47 miliar dan terjadi di dua Kecamatan.

Di antaranya, di Kecamatan Cijulang yang berada di koperasi senilai Rp 2.309.198.800. Sedangkan yang berada di guru atau dipinjam guru senilai Rp 1.372.966.300.

Ada Rp1,5 Miliar yang Dipinjam Guru

Diketahui ada beberapa sekolah yang masih belum mengembalikan uang tabungan siswa tersebut

Tabungan siswa yang belum dikembalikan mencapai Rp7,4 miliar dan ada Rp1,4 miliar yang dipinjam oleh guru.

Hal itu disampaikan Inspektur Inspektorat Kabupaten Pangandaran sekaligus sebagai ketua tim khusus dalam penyelesaian uang tabungan, Apip Winayadi.

"Iya (Jumlahnya mencapai Rp 7, 47 miliar), di 2 Kecamatan Cijulang dan Parigi," ujar Apip.***