Walk Out dari Audiensi, LSM Korek Bandung Minta Pemkot Hadirkan Pihak Berkompeten

Walk Out dari Audiensi, LSM Korek Bandung Minta Pemkot Hadirkan Pihak Berkompeten

WJtoday, Bandung - Perwakilan LSM Korek Kota Bandung walk out dari ruang audiensi yang dipersiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, pada Rabu (27/10).

Aksi walk out terjadi, karena pihak yang mewakilkan Kota Bandung untuk bicara soal carut marutnya pengelolaan dua Perusahaan Umum Daerah (Perumda) adalah orang-orang yang tidak berkompeten.

Dua Perumda yang dimaksud adalah Perumda Pasar Juara dan Perumda Bank Bandung.

Ketua LSM Korek Haidir A Ismail mengatakan untuk membicarakan soal Perumda Pasar Juara dan Perumda Bank Bandung seharusnya Walikota, bukan sekedar dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).

"Pemkot itu, kebetulan diwakilkan oleh Kesbangpol (Baca Bakesbangpol). Nah komunikasi di awal itu, pak Kaban (kepala bakesbangpol), akan menghadirkan Dirut Pasar Juara dan Bank Bandung," ujar Haidir dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (28/10/2021).

"Namun demikian dalam kenyataannya. Tadi itu, yang menerima bukan pak Kaban. Tetapi orang lain yang dianggap tidak berkompeten. Termasuk juga Dirut Bank Bandung dan Pasar Juara itu kedua-duanya juga tidak punya kapabilitas untuk menjawab soal soal yang dipertanyakan. Sehingga audiensinya dianggap tidak pantas," dia menambahkan.

Melihat aksi walk out yang dilakukan wakil dari LSM Korek, Pemkot Bandung  berjanji akan cari waktu agar bisa melanjutkan audiensi. "Mereka tadi komit, akan adakan audiensi ulang, atau rescedule ulang tentang audiensi," sebutnya.

Namun demikian, Haidir tegaskan, dia tidak akan terlena dengan janji itu, janji itu harus ada deadlinenya. Tidak bisa seenaknya, sebab ini demi pelayanan kepada masyarakat.

"Kalau misalkan, dalam waktu satu minggu ini tidak ada kejelasan, maka minggu selanjutnya. Kita akan melaksanakan aksi unjuk rasa kembali dengan tuntutan yang tentu saja, lebih menukik," tegas Haidir.

Mengingat yang akan dikritisi LSM Korek, tentang Perumda Bank Bandung dan Perumda Pasar Juara. Terlebih, kedua Perumda, itu berada dibawah pengawasan langsung Walikota maka bisa saja isunya akan bergeser.

"Isunya tidak lagi turunkan direksi Perumda Bank Bandung dan Perumda Pasar Juara, tetapi isunya turunkan walikota," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Rabu ratusan anggota LSM Korek Demo ke Balaikota untuk mempertanyakan buruknya pengelolaan Perumda Bank Bandung dan Perumda Pasar Juara.

"Kalau Perumda Bank Bandung ini, berkaitan dengan duit macet, duit rakyat sekitar 19 miliar (Rp19 Miliar) lebih. Inikan soal serius. Bayangkan aja, kalau uang 19 miliar (Rp19 Miliar) ini bisa digunakan oleh rakyat miskin kota. Entah berapa ratus orang yang bisa memanfaatkan itu. Tetapikan kenyataannya, enggak juga. Karena disinyalir angka 19 Miliar (Rp19 Miliar) sebagai kredit macet itu dinikmati oleh oknum-oknum," ungkap Haidir.

Sementara, dia menilai pengelolaan Perumda Pasar Juara buruk, pihka Pemkot Bandung melalui PD Pasar mengelola pasar, tetapi asal kelola.

"Pertama, Pedagang Pasar Baru itu dimanusiakanlah. Karena temuan terakhir kami tuh. Pasar Baru hari ini sudah sangat memprihatinkan," pungkasnya.  ***